"Kalau memang memungkinkan minta bantuan sama pemerintah desa itu juga sangat baik. Kemudian bagi mereka yang lagi dalam perjalanan sekarang ada hujan angin dengan curah yang sangat tinggi sebaiknya istirahat ditempat yang aman jangan meneruskan perjalanan sampai hujannya itu benar benar reda. Inilah harapan harapan kita untuk saling menjaga, untuk saling mengingatkan supaya bisa kita menghindari adanya korban lebih banyak lagi," ucapnya.
Ditegaskan Gus Ipul, namun begitu pemerintah telah siap, salah satunya kementrian sosial telah memiliki lumbung lumbung sosial di 700 titik di seluruh Indonesia yang ditempatkan di daerah rawan rawan bencana, lumbung sosial itu didalamnya ada family gate, ada tenda pengungsian, tenda keluarga, kasur, pakaian untuk wanita, makanan cepat saji, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Pemerintahan Bakal Pindah ke IKN pada 2028, Ini Alasannya
"Sudah siap, tetapi kalau itu belum cukup biasanya nanti akan kordinasi dan bekerjasama dengan pemda kabupaten, atau pemkot. Prinsipnya salter dan logistuk itu meluncur setalah ada penetapan kedaruratan dari pemda kabupaten maupun pemkot, itu prosedurnya seperti itu," tandasnya.***
Artikel Terkait
Bencana di Sukabumi: 5.184 Keluarga Terdampak, 2.921 Jiwa Mengungsi, Korban Meninggal Bertambah jadi 10 Jiwa
Bencana Kabupaten Sukabumi: Geser Jadwal Ujian PAS Ganjil, BPBD Ingatkan Bencana Susulan Sampai Kemensos Kirim Bantuan Logistik
La Nina Ancam Nataru hingga Maret 2025, Depok Berstatus Waspada
3 Januari, MK Mulai Sidang Sengketa Pilkada 2024
Kuasa Hukum Imam-Ririn Cabut Gugatan Pilkada Depok di Mahkamah Konstitusi, Ucapkan Selamat Kepada Supian Suri-Chandra Rahmansyah
Pemkab Sukabumi Perpanjang Status Tanggap Darurat, Fokus Logistik, Relokasi hingga Infrastruktur
Waspada! Cuaca Ekstrem Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Sampai 15 Desember