Minggu, 21 Desember 2025

Waspada! Cuaca Ekstrem Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Sampai 15 Desember

- Rabu, 11 Desember 2024 | 07:15 WIB
ILUSTRASI: Ilustrasi kondisi cuaca di Kota Depok yang sedang mendung. FOTO: DOK RADAR DEPOK
ILUSTRASI: Ilustrasi kondisi cuaca di Kota Depok yang sedang mendung. FOTO: DOK RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM – Warga Kota Depok harus tetap waspada. Apalagi, yang bekerja di sekitaran Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Kemarin (10/12), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperpanjang status peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024. Warning itu dihembuskan akibat meningkatnya curah hujan di Jabodetabek.

"Peringatan dini berlanjut hingga 15 Desember. Menjelang 15 Desember itu curah hujan akan meningkat bertahap. Kemudian puncaknya sekitar 15 Desember yang bisa mencapai 100mm/hari. Perlu diwaspadai," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Kantor Kemenko PMK, Selasa (10/12).

Baca Juga: Kuasa Hukum Imam-Ririn Cabut Gugatan Pilkada Depok di Mahkamah Konstitusi, Ucapkan Selamat Kepada Supian Suri-Chandra Rahmansyah

BMKG sebelumnya mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada 7-8 Desember 2024. Lalu berlanjut hingga 15 Desember, dikarenakan curah hujan di Jabodetabek yang masih tinggi.

Dwikorita mengatakan, modifikasi cuaca yang dilakukan BMKG, BNPB, dan Pemprov DKI Jakarta setidaknya mengurangi 30 persen curah hujan. Menurutnya, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, bibit siklon 91S yang masih ada di Samudera Hindia tetapi mulai menjauh dari Indonesia. Lalu, faktor jelang puncak musim hujan yang diperkuat dengan efek La Nina.

Baca Juga: 3 Januari, MK Mulai Sidang Sengketa Pilkada 2024

Bahkan juga ada fenomena Median-Julian OScillation (MJO) yang merupakan kumpulan awan dari arah Samudera Hindia barat Indonesia. Ini menjadi penyebab cuaca ekstrem di Jabodetabek.

"BMKG bersama BNPB akan terus berupaya modifikasi cuaca, namun jangan khawatir akan membanjiri wilayah lain. Karena sesungguhnya yang dimodifikasi itu adalah awan-awan yang masih di laut yang belum sempat masuk ke daratan," kata Dwikorita.

Masyarakat diimbau tetap terus memonitor perkembangan informasi cuaca yang sangat dinamis melalui berbagai kanal. Utamanya melalui aplikasi laman BMKG, termasuk media sosial.

Baca Juga: Bencana Kabupaten Sukabumi: Geser Jadwal Ujian PAS Ganjil, BPBD Ingatkan Bencana Susulan Sampai Kemensos Kirim Bantuan Logistik

Potensi Bencana di Pulau Jawa di tengah adanya peringatan waspada dari BMKG. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut mengingatkan seluruh daerah di Pulau Jawa agar bersiaga menghadapi potensi bencana alam.

“Kondisi tersebut dikarenakan yang terjadi saat ini masih awal, puncaknya akan berlangsung awal 2025 sebagaimana prakiraan dari BMKG,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers bertajuk “Disaster Briefing” Senin (9/12).

Berdasarkan analisa BMKG diketahui Pulau Jawa, dan 60 persen zona musim di Indonesia lainnya saat ini sudah berada pada musim penghujan dan puncaknya berlangsung sampai kuartal pertama 2025. Dalam rentang waktu tersebut, BMKG melaporkan kalau hujan meningkat sebesar 20 % dibandingkan kondisi normal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X