“Sebab, kami tidak bisa mengeluarkan siswa secepat itu, ada mekanismenya, kami juga tidak mau ada anak yang menjadi putus sekolah. Pastinya kami akan memeberikan pembinaan terhadap pelaku,” ucap dia.
Joko Soetrisno menegaskan, sudah menyerahkan kasus tersebut ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti. “Kami serahkan kepada pihak kepolisian, kita tunggu hasilnya bagaimana, karena ini bicara soal hukum,” ungkap dia.
Diketahui sebelumnya, siswa SMP PGRI 2 Kota Depok berisial HPT yang harus meregang nyawa akibat ditusuk teman sendiri, bukan omong kosong.
Baca Juga: Emas Rp100 Juta Raib Setelah Perempuan Paruh Baya Depok Dihipnotis, Begini Kejadiannya!
Kejadian tersebut pada Rabu (18/12) sore, di Jalan Merdeka Raya, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok.
Pelaku diduga mempunyai dendam pribadi, hingga nekat menusuk korban menggunakan pisau dapur hingga korban meninggal dunia.
Kepala SMP PGRI 2 Depok, Mutoharotun membenarkan bahwa terdapat salah satu siswa terbaiknya yang meninggal dunia, akibat ditusuk oleh rekanya sebayanya di lingkungan rumahnya akibat dendam pribadi.
Baca Juga: Breaking News! Siswa SMP Depok Meninggal Setelah Dibacok
“Iya benar, tapi ini bukan kejadian tawuran antar sekolah, ini karena adanya dendam pelaku terhadap korban, yang hingga saat ini belum diketahui,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Jumat (20/12).
Mutoharotun mengatakan, kejadian ini sudah diluar tanggung jawab sekolah. Sebab, sudah diluar jam sekolah dan korban dan pelaku tidak menggunakan seragam sekolah.
“Ini sebenernya sudah diluar tanggung jawab kami, ini ranahnya sudah tanggung jawab orang tua dan pihak keamanan wilayah sekitar,” ujar dia.
Baca Juga: Salut! Ini Alasan Bocah Depok Miliano Jonathans Gabung Klub Raksasa FC Utrecht
Menurut dia, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sekolah pelaku dan Dinas Pendidikan (Disdik). Agar kejadian tersebut tak melebar hingga tak ada korban jiwa selanjutnya.
“Kami sudah bertemu antar pihak sekolah dan Disdik, kami pastikan tidak dari anak murid kami tidak ada yang melakukan serangan kepada sekolah pelaku sesuai isu yang beredar, itu tidak benar,” kata dia.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kata Mutoharotun, saat itu korban izin dengan orang tuanya untuk membuat konten bersama temanya.
Artikel Terkait
Capaian DPUPR Depok Sepanjang Tahun 2024: Belasan Jalan-Jembatan Beres Direkonstruksi, Secawan Dibuat Manis
Kerugian Bencana Sukabumi Tembus Rp200 Miliar
Predator Asusila Asal Depok jadi Incaran Tahanan di Penjara Inggris, Begini Kondisinya saat Ini
134 Gereja dan 33 Rumah Ibadah di Depok Dijaga Ketat, 630 Personel Gabungan Dikerahkan saat Nataru
Imam Budi Hartono Ucapkan Selamat Kepada Supian Suri-Chandra Rahmansyah Terpilih Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Depok
Kendala Pemulihan Pasca Bencana Sukabumi dari Cuaca Hingga Anggaran: Sudah Dua Pekan, Warga Ciangrek Masih Terisolir
Beberapa Komoditas di Depok Naik, Stok Diklaim Aman saat Nataru