Pimpinan Kemenag belum banyak berkomentar mengenai surat penyesuaian anggaran yang beredar luas itu. Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Suyitno mengatakan, pada Rabu (12/2) digelar rapat terbaru di Kemenag. Rapat tersebut membahas besaran efisiensi anggaran di Kemenag.
Seperti diketahui, pemerintah akhirnya mengubah besaran efisiensi. Istilah yang digunakan adalah rekonstruksi. Intinya, besaran efisiensi dikurangi atau tidak sebesar awalnya. ’’Ada skema baru lagi soal efisiensi. Tidak seperti surat di atas,’’ kata Suyitno saat dikonfirmasi kemarin (13/2).
Kebijakan efisiensi anggaran menjadi sorotan kalangan dosen di perguruan tinggi negeri. Khususnya dosen-dosen yang mengampu urusan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Ketua Asosiasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) PTNBH Yuli Setyo Indarto berharap anggaran riset dan pengabdian masyarakat tidak dipotong.
’’Bahkan usulan kami, anggaran riset ditambah,’’ katanya di sela peluncuran Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) 2025 di kampus Universitas Terbuka (UT) Tangerang Selatan, Banten, kemarin.
Yuli mencontohkan, anggaran Kemendiktisaintek yang rencananya dipangkas Rp 22,2 triliun. Dia khawatir pengeprasan yang begitu besar justru mengancam target untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
Menurut dia, target tersebut sudah semakin dekat, yaitu 20 tahun lagi. Bagi dia, bidang pendidikan dan riset menjadi pilar penting untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Jangan sampai target tersebut meleset karena ada pemangkasan anggaran yang cukup besar di sektor pendidikan, riset, termasuk juga pengabdian kepada masyarakat.
Dia mencontohkan inovasi Tiongkok soal panel surya sekarang nomor satu di dunia. Di balik itu, ada kegiatan riset dengan jumlah publikasi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan di AS.
Tiongkok juga berhasil menciptakan inovasi pesawat antiradar. Kemudian juga inovasi kapal induk. ’’Kita hanya bisa terkagum-kagum. Padahal, sebelumnya Tiongkok berdarah-darah melakukan riset,’’ tuturnya.
Karena itu, dia berharap Presiden Prabowo memberikan perhatian terhadap pentingnya anggaran untuk pendidikan dan riset.
Sementara itu, pembahasan efisiensi anggaran terus dilakukan kementerian/lembaga dengan mitra di Komisi DPR kemarin. Salah satunya, Kementerian Keuangan.
Artikel Terkait
Waduh! Guru Honorer Se-Depok Belum Gajian, Ini Penyebabnya
137 Siswa SMKN 1 Depok Bisa Gagal SNBP, Ratusan Siswa Geruduk Sekolah Tuntut Tanggungjawab
Ole Romeny Tak Sabar Gedor Australia, Ini Profil Singkatnya!
Puncak HPN Dirayakan di Tiga Provinsi, Ini Pesannya
Parah! Anggaran Pemeliharaan Jalan Dipotong, Alokasi Kementerian PU Dipangkas Rp 81 Triliun
Hasil Raker: Radar Depok Siap Hadapi Tantangan 2025 di Kota Depok
Pengacara Desak KPK Beri Izin Agustiani Tio Fridelina Berobat ke China