Baca Juga: Cara Membuat Kue Putri Salju dengan Gula yang Menempel Sempurna
Datang dengan pakaian serba hitam, mereka mulai melakukan rangkaian aksi simbolik berupa orasi, mengheningkan cipta, doa bersama, teatrikal, pembacaan puisi dan lainnya.
Berkumpul di taman tersebut, ratusan mahasiswa itu membuat simbolis kuburan dari gundukan tanah.
Tidak jauh darisitu, terdapat spanduk besar bertuliskan "Sewindu dibuat semu #8tahunakseyna".
Rentetan aksi simbolik itu sengaja disampaikan mereka untuk memperingati kematian mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia, Akseyna di Danau Kenanga pada 25 Maret 2015.
Baca Juga: Sejahterakan Pekerja sekitar Anda menjadi bagian BPJS Ketenagakerjaan
Sejumlah perwakilan fakultas secara bergantian melakukan orasi di bibir danau tersebut.
"No justice (tidak ada keadilan), no peace (tidak ada kedamaian)," teriak orator berpakaian batik.
Sewindu ditemukan tenggelam di dasar Danau Kenanga dengan batu seberat 16 kilogram, pelaku dugaan pembunuhan itu belum menemui titik terang.
Massa menilai, pihak kepolisian dan rektorat UI tidak serius dalam menyelidiki kasus tersebut.
Baca Juga: Resep Lumpia Isi Bihun Pedas untuk Camilan Buka Puasa atau Ide Jualan
Sebabnya, delapan tahun berlalu belum ada juga penangkapan tersangka atas kematian Akseyna.
"Aksyesna delapan tahun yang lalu ditenggelemnkan dengan ciri-ciri pembunuhan berencana. Namun mengapa kepolisian dan kampus, delapan tahun berlalu hanya diam saja," kata orator lainnya.
Kronologis
Pada Kamis, 26 Maret 2015, jasad Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI, Depok, Jawa Barat.
Artikel Terkait
Kombes Imran Janji Ungkap Kasus Akseyna
Tujuh Tahun Mandek, Mahasiswa UI Tuntut Keadilan Kematian Akseyna
Kriminolog : Kematian Akseyna Titik Kelemahan Kepolisian, Meninggal Sebelum Olimpiade Biologi
Keluarga Akseyna Protes Surat Kompolnas
Kematian Akseyna di UI Depok : Sewindu Dibuat Semu
Praktisi Hukum, Deolipa Yumara Beberkan Penyebab Kasus Akseyna Tak Kunjung Terungkap