RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeluarkan wacana baru soal vasektomi sebagai syarat penerima Bantuan Sosial (Bansos), yang kemudian mendapat kritik berbagai kalangan.
Kebijakan baru Dedi Mulyadi ini dirasa perlu kajian mendalam lagi, sebab bertentangan secara agama maupun dampak sosial lainnya.
Salah satunya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok menilai wacana tersebut bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Baca Juga: Walikota Depok Supian Suri Langsung Evaluasi Car Free Day, Ketua DPRD Beri Masukan Ini
Ketua MUI Kota Depok, KH Syihabudin Ahmad mengatakan, Islam telah melarang vasektomi, sehingga mereka menolak hal itu dijadikan syarat penerima bansos.
“Islam telah melarang tindakan vasektomi yang merupakan bentuk sterilisasi permanen. Maka kami dari MUI Depok tidak sepakat jika pemberian bansos dikaitkan dengan praktik vasektomi,” jelas Syihabudin Ahmad.
Menurut Syihabudin, kebijakan bansos semestinya berlandaskan pada data valid keluarga tidak mampu, bukan pada syarat medis yang kontroversial.
Baca Juga: Flyover Juanda Depok Ditarget Rampung Lima Bulan
“Bansos harus tepat sasaran. Yang berhak menerima adalah keluarga benar-benar miskin, dan hanya dihitung dari dua anak pertama. Misalnya jika ada keluarga dengan lima anak, maka hanya anak pertama dan kedua yang masuk dalam prioritas penerima bansos,” kata Syihabudin.
Syihabudin menuturkan, masalah pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) yang sudah ada sejak era Presiden Soeharto bukan pada jumlah anak, tetapi pada keadilan distribusi bantuan.
“Orang kaya justru banyak anaknya, tapi tetap menerima bansos. Ini kesalahan data. Pemerintah harus buat regulasi yang adil dan akurat, jangan asal,” beber Syihabudin.
Baca Juga: Hari Ini Koper Jemaah Haji Depok Diperiksa, Ini Barang yang Dilarang Dibawa
Dampak lainnya, sebut Syihabudin, laki laki bisa menyalahgunakan vasektomi dengan semaunya.
“Vasektomi bisa membuka celah kebohongan publik. Laki-laki bisa berbuat semaunya, tanpa risiko kehamilan, ini bisa menambah kenakalan sosial,” beber Syihabudin.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan, upaya pengendalian jumlah anak merupakan bagian penting dari solusi mengatasi kemiskinan.
Artikel Terkait
Fenomena Jajanan Anak Non Halal Beredar, Dinkes Kota Depok Perketat Pengawasan Peredaran Makanan
Trans Jakarta Tambah Dua Rute di Kota Depok
Sajikan Car Free Day, Kota Depok Manfaatkan Satu Ruas Jalan Margonda Raya
Duh! Dedi Mulyadi Endus Pembentukan Tiga BUMD Baru di Depok Sarat Titipan, Ini Sarannya
Keberangkatan Haji Dimulai, Arab Saudi Siapkan Denda Rp 440 Juta dan Cekal Bagi Jemaah Ilegal
Penerbitan Visa Jadi Kendala, Petugas hingga Istri Wabup Terpaksa Tunda Keberangkatan
Perkara Pembakaran Mobil Polisi di Kota Depok : Hercules Telepon Kapolda Metro Jaya Suruh Tembak Kaki Pelaku Jika...