Baca Juga: Evaluasi Perwal Tunjangan Rumah Anggota DPRD Kota Depok Dibahas Hari Ini
Menanggapi hal ini kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Depok tengah melakukan investigasi terkait indikasi keracunan santri tersebut. Saat ini terdata ada sekitar 135 santri yang diduga mengalami keracunan.
“Kami sedang melakukan investigasi. Saat ini santri yg mempunyai keluhan sudah ditangani baik oleh RS maupun puskesmas, untuk terus melakukan pemantauan,” jelas Mary Liziawati.
Menurutnya, korban diduga keracunan selepas menyantap makanan yang diolah di dapur pondok pesantren, yang memang digunakan untuk mengolah makanan untuk santri. Jadi, semua peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Itu masakan dapur pondok pesantren yang memang sehari-hari masak untuk santrinya. Jadi bukan kasus MBG,” jelas Mary Liziawati.
Terpisah, Lurah Tugu, Tri Sakti Anggoro merincikan, dari total 135 santri yang terdampak pada peristiwa tersebut, 50 di antaranya dirawat di RS Bhayangkara Brimob, RSUD ASA enam orang, dan rawat jalan serta observasi oleh Puskesmas Tugu 79 orang.
“Kondisi santri dimonitor terus oleh pihak pondok pesantren bersama Puskesmas Tugu. Sementara sampel makanan sudah tidak ada, sampel muntahan dan air sudah diambil tim Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk dikirim dan diperiksa ke BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) Jakarta,” tandas Sakti. ***
Artikel Terkait
Doa Bersama Lintas Agama di Depok, Walikota Supian Suri : Teguhkan Tekad Jaga Kota Ini, Jaga Negeri Ini
Kecam Kekerasan, BEM UI Keluarkan Lima Butir Sikap : Jangan Terprovokasi, Warga Jaga Warga
Minimal Tanam Satu Pohon untuk Generasi Mendatang, Begini Seruan Walikota Depok Supian Suri
Aliasi Dosen Indonesia Tuntut Pemerintah Ubah Kebijakan
Evaluasi Perwal Tunjangan Rumah Anggota DPRD Kota Depok Dibahas Hari Ini
Masa Tahanan Rudy Kurniawan Diperpanjang 30 Hari
Ketua DPRD Ade Supriyatna Apresiasi Penjagaan Prajurit TNI : Alhamdulillah Depok Kondusif