“Untuk Sucofindo sendiri, mereka mengaku tidak punya metode untuk menguji sample tersebut,” kata Wafa.
Tak hanya sampai disitu, Wafa lalu menguji di dua laboratorium yang berada di Cina. Termasuk Shanghai Global Testing Services Co (GTS), otoritas sertifikasi berpengalaman yang berfokus pada penyediaan layanan inspeksi, identifikasi, pengujian, dan sertifikasi pihak ketiga.
“Kemudian kami melakukan tes lab di dua tempat di Cina. Dan ternyata itu semuanya positif menggunakan lemak babi,” ungkap Wafa.
Atas adanya temuan tersebut, Wafa menyatakan, siap mempertanggungjawabkan hasil uji tersebut. Karena menurutnya, ompreng atau wadah makanan yang diekspor ke Indonesia itu mengandung unsur babi.
“Saya bertanggungjawab dunia dan akhirat, bahwa yang saya sampaikan itu benar. Pelumas mengandung minyak babi untuk melembutkan food tray yang saat ini diekspor ke Indonesia. Dan ompreng impor dari Cina itu sudah dipakai sekitar 80 persen siswa penerima manfaat MBG,” kata Wafa.
Temuan ini sudah dilaporkan ke MUI. Wafa mengaku, MUI telah menanggapi aduannya dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) berjanji melakukan survei ke pabrik di Cina, untuk memverifikasi kandungan minyak babi tersebut.
Baca Juga: Geger! Sepucuk Surat Berdarah dari Depok untuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Menanggapi hal ini BPJPH menegaskan bahwa seluruh peralatan, bahan baku, dan menu dalam program MBG sudah terjamin kehalalannya.
“Kami jamin yang berada dan beredar di dapur gizi, bukan hanya food tray, tetapi juga menu-menunya, bahan-bahannya, peralatannya, semua dalam pemantauan kami. Kami menjamin halal,” tutur Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan Minggu (21/9).
Bukan hanya bahan dan peralatan dapur, sambung Haikal, tetapi para pengelola dapur MBG juga tengah mendapatkan pelatihan khusus, untuk memastikan makanan yang disajikan sesuai standar halal dan gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
Adanya isu tersebut, Haikal meminta masyarakat tidak terprovokasi, oleh isu-isu yang belum terkonfirmasi.
“Mari bangsa Indonesia bersikap dewasa, mempercayakan ini pada program pemerintah, bukan pada media-media. Percayakanlah pada media resmi,” ujar Haikal.
Karena menurutnya, program MBG tidak hanya bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah. Tetapi juga menyejahterakan petani, nelayan, dan peternak dalam negeri.
“Berapa banyak petani yang sudah termakmurkan, nelayan yang ikannya kita beli, telur-telur kita borong semua. Program ini untuk menghilangkan stunting dan membuat bangsa Indonesia berkelas di dunia internasional,” ucap Haikal memungkasi. ***
Artikel Terkait
Mantan Ketua Grib Jaya Harjamukti Depok Divonis Tiga Tahun Penjara
Persikad Depok Bidik Poin Perdana Kontra Sriwijaya FC
Dinsos Depok Tebar Alat Bantu Disabilitas, Ini Rinciannya!
Geger! Sepucuk Surat Berdarah dari Depok untuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Ini Laporan Lengkap LHKPN Anggota DPRD Kota Depok : Abdul Khoir Terkaya, Jojon Paling Irit
Sejak 2025 PKB Depok Cetak 2.300 Gen Z Lihai Digital Marketing, Targetkan 2 Juta Gerakan Anak Muda Cuan
Nyatakan Kembali ke NKRI, Empat Napiter Lapas Surabaya Ikuti Program Deradikalisasi BNPT dan Ditjen Pas