Sementara, Pengamat Politik Yusfitriadi mengatakan selama beberapa penyelenggaraan Pilkada Depok tidak pernah memunculkan tokoh lokal yang kuat. Sehingga, untuk menghentikan kedigdayaan PKS di Depok butuh sosok seperti Kaesang Pangarep.
Kang Yus, sapaannya, menerangkan pada Pilkada 2020 dengan memenangkan kembali Mohammad Idris dari PKS semakin mempertegas Depok adalah Kota PKS. Karena dengan Idris menang PKS mencetak quattrick setelah Nur Mahmudi juga dari PKS memimpin dua periode.
"Terlebih Pilkada yang lalu tahun 2020 calon Wali kota dan calon wali kota dari partai yang sama yaitu PKS. kondisi ini semakin memberikan kepercayaan diri stigma kedigjayaan PKS di Kota Depok," kata Kang Yus, Rabu, 29 Maret 2023.
Ia menilai selama itu juga tidak muncul tokoh lokal kuat dan cukup mampu mengimbangi kekuatan PKS di Kota Depok, baik kekuatan popularitas maupun kekuatan elektabilitas.
“Sehingga jika pilkada 2024 PKS kembali memenangkan kontestasi, maka 20 tahun lebih PKS berkuasa di Depok,” paparnya.
Baca Juga: Bacaleg PKS Depok Dapil Sukmajaya Yudi Yanto Siap Dongkrak UMKM Sukmajaya, Cari Tau Selengkapnya
Menurut Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju, PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu secara nasional dan sekaligus sebagai partai penguasa mempunyai kepentingan untuk memenangkan pilkada di Depok dengan berbagai orientasi politiknya.
“Sangat wajar dalam rangka mewujudkan orientasi politik PDI Perjuangan tersebut, mereka berencana memasang kader kuat yang bisa menghentikan kedigjayaan PKS di Depok, salah satu pilihannya adalah Kaesang,” papar Kang Yus.
Karena, sambung Kang Yus, Kaesang dianggap kuat apapun faktornya, secara presedent Gibran Rakabuming Raka menang di solo dan Bobby Nasution menang di medan.
“Walaupun tentu saja kondisi itu tidak bisa dijadikan rujukan utama. Karena basis massa di Solo dan di Medan bukan basis massa yang dominasi PKS-nya absolut seperti di Depok. Namun apapun persepsi politiknya, saya menganggap wajar Kaesang didorong untuk mengikuti kontestasi di Depok tahun 2024,” ucap Kang Yus.
Krisis tokoh yang mampu merubah Kota Depok jauh lebih asyik bagi masyarakat menjadi alasan utama, Harian DPP Ganjar Pranowo (GP) Center memboyong isu Kaesang Pangarep menjadi Calon Walikota (Cawalkot) Depok.
Ketua Harian DPP Ganjar Pranowo (GP) Center Thomas Djunianto menegaskan, krisis tokoh tersebut sudah terlihat jelas karena selama perhelatan Pilkada di Depok yang menang bukan kandidat melainkan Golongan Putih (Golput).
Artinya, masyarakat menunjukan tidak bergairah pada setiap kandidat yang ada dalam Pilkada yang sudah berlangsung. Hal itu menunjukan kurangnya sosok pemimpin yang membuat masyarakat bersemangat dalam memberikan hak pilih.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Didorong Jadi Calon Walikota Depok, Ketua DPC PDI-P Depok Bilang Begini
“Kita menilik sejarah dua Pilkada Depok sebelumnya pemenangnya adalah Golput, karena suara terbanyak, bukan murni suara salah satu kandidat,” terang Thomas.
Artikel Terkait
Tingkatkan Kinerja ASN, Pemkab Bekasi Terapkan Sistem Merit
Duhh… THR ASN Hanya 50 Persen, Begini Kata Menkeu Sri Mulyani
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Ini Pernyataan Lengkap FIFA Terkait Batalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Pemprov Jabar Gencarkan Perbaikan Jalan di Jalur Mudik, Gubernur Jabar: Total Ada 71 Pekerjaan