Minggu, 21 Desember 2025

Sampah Depok Buang ke TTPAS Lulut Nambo Gak Ada Juntrungannya, Begini Fakta Lengkapnya

- Jumat, 5 Mei 2023 | 07:50 WIB
DITUTUP: Gerbang TPPAS Nambo, Kecamatan Klapanunggal, ditutup pengembang PT Duta Raya Dinametro lantaran pekerjanya belum dibayar.
DITUTUP: Gerbang TPPAS Nambo, Kecamatan Klapanunggal, ditutup pengembang PT Duta Raya Dinametro lantaran pekerjanya belum dibayar.

RADARDEPOK.COM – Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo sebagai solusi mengurangi sampah di Kota Depok, malah tidak ujungnya.

Ingin segera dioperasikan hanya angin surga. Terbaru Kamis (4/5), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat (Jabar) belum bisa memastikan pengoperasian TPPAS Lulut Nambo di Kabupaten Bogor tahun ini.

Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait persoalan sampah.

Baca Juga: Daftar Bacaleg di Depok Sesuai Nomor Parpol, Ini Alasannya

"Kami akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat soal persampahan," singkat Walikota Depok.

Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtyas menyebut, belum bisa memastikan pengoperasian TPPAS Lulut Nambo di Kabupaten Bogor tahun ini secara menyeluruh. DLH Jabar berupaya dapat segera TPPAS Lulut Nambo dioperasikan.

"Yang jelas kami sedang mencari investor karena yang beberapa sebelumnya wanprestasi. Saya harus menunggu progres masuknya investor," kata Prima Mayaningtyas.

Baca Juga: Walikota Depok Geser 12 Kadis dan Satu Dipromosikan, Ini Nama Serta Jabatan Barunya

Prima mengaku, tetap mengusahakan TPPAS Lulut Nambo segera dioperasikan sebab ada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp60 miliar dari dana APBD Provinsi Jawa Barat di mana dana tersebut untuk pembangunan konstruksi TPPAS Lulut Nambo.

"PMDN Rp60 miliar itu hanya untuk konstruksi dengan kapasitas 50 ton per hari, untuk keberlanjutan kami sedang mencari investor," ungkap dia.

Menurutnya, jumlah wilayah yang membuang sampah ke TPPAS Lulut Nambo ada empat wilayah antara lain Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan. "Ada empat wilayah untuk kapasitas operasi bisa menampung 1.800-2.300 ton per hari," tuturnya.

Baca Juga: Perizinan Perumahan di Situ Gugur Depok Terancam Ditolak, Ini Keladinya

Prima menuturkan, luas lahan TPPAS Lulut Nambo sebesar 55 hektar. Rencananya, hasil pengolahan sampah di TPPAS yaitu Refuse Derived Fuel (RDF) dan pengomposan.

"Model kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) TPPAS Lulut Nambo yaitu sistem Build Operate Transfer (BOT) dengan jangka waktu kerja sama selama 25 tahun," ucap dia.

Sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung milik Pemerintah Kota Depok sudah mengalami kelebihan kapasitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X