Pasalnya, PMT balita stunting di wilayah Tapos itu dianggap tidak wajar. Sebab, Dinkes Kota Depok menganggarkan makanan tersebut seharga Rp18 ribu.
Baca Juga: Proyek Pembangunan SPBU GDC Berpotensi Timbulkan Kecelakaan
Namun, balita stunting di wilayah tersebut hanya menerima menu makanan berupa nasi, kuah sop dan dua potong tahu berukuran kecil.
Kepala Seksi (Kasi) Intelejen (Intel) Kejari Depok, Muhammad Arief Ubaidillah menegaskan, pihaknya masih mempelajari permasalahan yang tengah ramai diperbincangkan publik tersebut.
"Hingga saat ini Kejaksaan Negeri Depok masih mempelajari informasi tersebut," kata Muhammad Arief Ubaidillah kepada Radar Depok, Jumat (17/11).
Baca Juga: Nofel Saleh Hilabi Ajak Milenial Nobar Film Budi Pekerti : Jaga Integritas Anak Muda
Sejauh ini, ungkap Muhammad Arief Ubaidillah, pihaknya belum menemukan adanya indikasi pelanggaran. Sebab, informasi tersebut masih dipelajari.
"Bisa jadi ada pelanggaran, bisa jadi tidak ada pelanggaran. Kami masih mempelajari informasi tersebut," beber Muhammad Arief Ubaidillah.
Kendati demikian, Muhammad Arief Ubaidillah memastikan, informasi yang dipelajari itu masih berkaitan dengan kejanggalan PMT balita stunting di wilayah Kecamatan Tapos.
Baca Juga: Harga Cabai di Depok Naik Drastis : Harga Laporan Dinas Perdagangan Beda sama Pedagang
"Terkait dengan pemberitaan yang menjadi sorotan saat ini, mengenai program pemberian makanan tambahan atau program PMT untuk mengatasi stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok," jelas Muhammad Arief Ubaidillah.
Ketua Ocan Bananas Kelurahan Pancoranmas, Rosanah mengatakan, terkait distribusi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dilakukan Ocan Bananas, pihaknya mendapat anggaran secara keseluruhan senilai Rp16 ribu, untuk satu paket makanan tambahan balita stunting.
Rosanah mengungkapkan, paket makanan balita stunting tersebut diberikan kepada 313 anak, dengan total 22 Ocan Bananas yang bergerak ke beberapa titik wilayah Pancoranmas.
Baca Juga: DPR Sorot Isu Netralitas Polri, Begini Selengkapnya
“Kemarin sesuai berita Rp16 ribu, tapi dipakai untuk aplikasi sama tempat makan jadi 10 ribu kalau untuk ke Wirausaha Baru (WUB) selaku yang mengelola makanan kalau tidak salah,” terang Rosanah, Minggu (20/11).