RADARDEPOK.COM – KPU Depok resmi meluncurkan maskot, tagline dan jingle Pilkada Depok, Sabtu (8/6) malam.
Deri dan Bera didapuk sebagai maskot pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Depok pada Pilkada 2024.
Sementara, jingle berjudul Suara Kita Untuk Kota Depok Tercinta dan taglinenya Depok Menyala memilik arti. Maksud Menyala, singkatan dari Memilih, Nyaman dan Langsung di Pilkada.
Baca Juga: Kementerian Pertahanan Siapkan 25.258 Formasi CPNS, Berikut Rinciannya
Meriahnya peluncuran tersebut disambut positif Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono. Apalagi, jingle dan maskotnya yang amat keren.
Kepada Harian Radar Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, acara ini keren. KPU menyelenggarakan launching Pilkada Depok dengan mengundang semua parpol. Tak lupa juga mengundang masyarakat. Terlebih dengan hadirnya Band Gigi sebagai daya tarik.
“Masyarakat begitu antusias datang ke acara ini, mereka datang berduyun-duyun datang secara sukarela,” tegas Imam Budi Hartono selepas acara launching, Sabtu (8/6).
Baca Juga: SK Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq Tinggal Deklarasi, Fadh: Siap Menangkan Pilkada Depok
Jingle dan maskotnya, Imam Budi Hartono menilai lebih keren dari Jawa Barat. Lagunya juga mudah diingat, dan logo pilkada mirip dengan lambang Kota Depok: belimbing.
“Saya lihat sukses dalam penyelenggaran launching Pilkada Depok ini. Saya berharap dalam waktu 6 bulan kedepan sosialisasi bisa lebih masif lagi,” ungkap Imam Budi Hartono.
Kendati menaikan partispasi jadi tugas KPU. Semuanya harus bergerak untuk bisa memberikan masyarakat pengetahuan bahwa akan ada pemilihan pemimpin Kota Depok yang baru tahun ini.
Baca Juga: Perhatian Tapera Bisa Ditunda! Basuki dan Sri Mulyani Aarahan, Buruh Ancam Demo Besar-besaran
“Harapannya sama dengan pileg ya terkait partipasi, walaupun pilkada biasanya memang lebih rendah. Tapi kita mencoba bagaimana minimal sama lah ya tingkat partipasinya,” beber Imam Budi Hartono yang juga menjabat Ketua DPD PKS Depok ini.
Wakil Walikota menyerukan semua warga berperan untuk bisa mengajak seluruh komponen memilih saat pilkada. Termasuk para camat, lurah, partai-partai dan para kandidat.***