Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan di Kemenkeu adalah konsumsi atau makanan di berbagai rapat telah dihilangkan.
’’Yang kita optimalkan dan efisienkan adalah berbagai belanja operasional seperti konsinyering, kegiatan seremonial kita hapuskan seluruhnya. Bahkan, pengadaan suvenir, pencetakan banner, spanduk, dan konsumsi untuk rapat tidak ada lagi,’’ ujarnya pada rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI kemarin.
Ani –sapaan akrab Menkeu– menjelaskan, dengan efisiensi tersebut, pihaknya mengoptimalkan kegiatan rapat dan pertemuan secara daring. Perubahan cara kerja baru itu sejatinya bukan hal baru di lingkungan Kemenkeu.
Baca Juga: 38 Puskesmas Depok Fasilitasi Cek Kesehatan Gratis, AHY Ucapkan Selamat Ulang Tahun Ke Warga
Sebab, memaksimalkan kegiatan rapat dengan cara daring telah dilakukan pada masa pandemi Covid-19. Praktik perjalanan dinas juga dibatasi hanya untuk pekerjaan yang bersifat sangat penting.
’’Pembatasan perjalanan dinas yang betul-betul sangat urgen sesuai (peraturan) presiden adalah yang tugas negara saja. Penataan ruang kerja kolaboratif, shifting kegiatan luring menjadi daring, dan optimalisasi peralatan TIK, kolaborasi eselon I seperti melakukan kegiatan yang bersifat joint agar lebih efisien. Dan, kita juga menghilangkan seluruh snack untuk rapat,’’ jelas Menkeu.
Dalam rapat tersebut, disepakati efisiensi di lingkungan Kemenkeu, yakni dari pagu Rp 53,19 triliun dipangkas Rp 8,99 triliun. Dengan begitu, alokasi setelah efisiensi menjadi Rp 44,20 triliun.***