RADARDEPOK.COM - Bencana alam maupun bukan yang belakangan ini terjadi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) perlu ditangani dengan serius.
Selain menimbulkan kerugian materil, bencana alam maupun bukan yang belakangan ini terjadi di kawasan Jabodetabek tidak sedikit membuat korban jiwa berjatuhan.
Bencana di kawasan Jabodetabek ini diawali dengan cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang, sehingga menimbulkan banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
Baca Juga: Tujuh Vila di Puncak Bogor Disegel, Berdiri di Kawasan Hutan DAS Ciliwung
Sebagai langkah penanganan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan memperpanjang Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek hingga 2 hari ke depan.
Tadinya, OMC tahap pertama direncanakan pada 4-8 Maret 2025, dengan begitu OMC akan diperpanjang hingga 10 Maret.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, perpanjangan OMC diputuskan setelah mempertimbangkan prakiraan cuaca pada tanggal 9-10 Maret 2025.
Baca Juga: Hujan Deras dan Angin Kencang di Pancoranmas Depok, Dua Sedan Ringsek Tertimpa Dahan Pohon
Berdasarkan prakiraan cuaca, terdapat indikasi potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan yang dapat berdampak pada terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, di hampir sebagian besar Pulau Jawa.
"Pada periode ini, angin kencang diperkirakan akan terjadi di beberapa daerah," kata Muhari kepada wartawan, Minggu (9/3).
Selama tujuh hari pelaksanaan, OMC yang dipusatkan dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta itu telah menyelesaikan total 26 sorti dengan 50 jam 17 menit penerbangan.
"Adapun, total bahan semai yang ditebarkan di langit Jawa Barat dan sekitarnya mencapai 22 ton Natrium Klorida (NaCl) dan 4 ton Kalsium Oksida (Cao)," jelas Muhari.
Muhari menjelaskan, kegiatan penerbangan dilakukan dalam enam sorti yang menyasar ke wilayah Perairan Utara Jawa Barat di sekitaran Karawang dan Cirebon serta di wilayah DAS Citarum demi mengurangi supply awan hujan yang bergerak menuju Jawa Barat pada 8 Maret.
"Hasil OMC kemarin yang menghabiskan 6.000 Kg NaCl ini terpantau hujan dengan intensitas ringan terjadi pada wilayah utara, timur, dan tengah Jawa Barat," beber Muhari.