utama

13 Tewas Akibat Pemusnahan Material Militer, Korban Sipil Diduga Cari Logam Bekas Amunisi TNI

Selasa, 13 Mei 2025 | 07:35 WIB
Sejumlah korban meninggal akibat insiden maut saat pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Sagala, Garut, Jawa Barat. (POLDA JAWA BARAT)

RADARDEPOK.COM – Tepat sepekan setelah truk militer milik Yonif 509 terbakar dan meledak di Tol Gempol–Pandaan, Jawa Timur, kemarin kejadian memilukan kembali terjadi di lingkungan TNI Angkatan Darat.

Insiden maut saat pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Sagala, Garut, Jawa Barat, menewaskan 13 orang.

Sebanyak sembilan di antara korban tersebut merupakan warga sekitar. Sampai tadi malam pukul 21.00, mereka teridentifikasi sebagai Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Anwar bin Inon, Iyus Ibing bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiawan, dan Endang.

Baca Juga: Ngubek Empang Ala Lebaran Depok : Awalnya Bukan Warga yang Nyari Ikan, Tapi Ini Dia Orang-Orangnya

Sementara itu, empat anggota TNI yang turut menjadi korban adalah Kepala Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel (Cpl) Antonius Hirmawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor (Cpl) Peralatan Anda Rohanda, serta dua anggota Gudang Pusat Amunisi III, yaitu Kopda Eri Priambodo dan Pratu Apriu Seriawan.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan, insiden terjadi saat Tim Pemusnahan Amunisi (Gupusmi) TNI tengah melaksanakan prosedur penghancuran amunisi aktif yang sudah tidak layak pakai.

Proses pemusnahan dilakukan di lokasi milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Garut yang berada di kawasan Kecamatan Cibalong. Lokasi tersebut dinilai aman karena jauh dari permukiman warga.

Baca Juga: Pemkot Depok Kembali Evaluasi CFD, Butuh Pengadaan Toilet Portabel

“Sebelum pelaksanaan, tim sudah melakukan pengecekan personel dan lokasi. Dua lubang sumur disiapkan untuk proses peledakan dan telah dinyatakan aman oleh tim pengamanan,” kata Wahyu dalam keterangan resmi yang diterima Jawa Pos kemarin.

Lokasi itu, tambah Wahyu, juga sudah sering digunakan untuk pemusnahan amunisi tak layak pakai.

Setelah pemusnahan awal berhasil, tim kembali menyiapkan satu lubang tambahan untuk menghancurkan sisa detonator. Namun, nahas, saat proses penyusunan amunisi di lubang ketiga terjadi ledakan hebat.

Baca Juga: Kapolda Ungkap Potensi Periksa Hercules Terkait Kasus Pembakaran Mobil Polisi di Depok

“Akibatnya, 13 orang meninggal dunia di lokasi, terdiri dari sembilan warga sipil dan empat personel Gupusmi 3 Jakarta,” ujarnya.

Penyebab kejadian masih dalam tahap penyelidikan oleh TNI AD. “Termasuk terkait dengan keberadaan korban sipil,” tambahnya.

Kedatangan Warga

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB