RADARDEPOK.COM - Mencuatnya kasus guru asusila di Kota Depok terhadap siswa membuat para alumni tergerak.
Jumat (23/5), jebolan SMPN di Sukmajaya yang tergabung dalam Ikabento ini mendatangi sekolah yang pernah meniti ilmu.
Kedatangannya juga ingin mengetahui sudah sejauh mana kasus tersebut.
Baca Juga: Jalan Alternatif Solusi Tembus CFD di Depok, Ini Ruas yang Bisa Dicoba
Kepada Radar Depok, Ketua Komisi D DPRD Depok, Supriyatni mengungkapkan, SMPN ini menciptakan orang-orang hebat.
Ada Ketua Komisi B DPRD Depok Hamzah, Anggota DPRD Jawa Barat Farabi A Arafiq dan masih banyak lagi. Hasil dari klarifikasi, kata Supriyatni, guru tersebut telah dinonaktifkan sejak 22 Mei 2025.
"Jadi untuk masyarakat tenang, untuk adik-adikku yang masih belajar disini tenang bahwa pelaku sudah dinonaktifkan," kata dia.
Baca Juga: Kasus Pelecehan di SMPN di Depok, DP3AP2KB Beri Pendampingan Psikologis dan Hukum
Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi Golkar, Farabi A Arafiq mengungkapkan, DPRD mengedepankan perlindungan anak, anak yang menjadi korban ini harus dilindungi. Baik sebagai saksi maupun korban dan juga perlu diberikan penyuluhan psikologi.
"Harus dipastikan siswinya dapat belajar kembali di SMPN tanpa hambatan apapun," ucap Farabi kepada Radar Depok.
Baca Juga: Ngeri! Tujuh Siswa SMPN di Depok Dilecehkan Guru, Begini Modusnya
Sementara dari perlindungan anak, Farabi meminta kepala sekolah bersama saksi dapat mendorong kasus ini menjadi terang.
"Adanya kasus ini saya meminta kepada seluruh sekolah mengadakan seminar khusus untuk tenaga pendidik" tegas Farabi.
Menurutnya, zaman sekarang sama dulu beda. Apalagi gen z sudah mengenal gadget. "Perlu di-update lagi batasan batasan saat memberi ilmu," tegas alumni SMPN tersebut.
Baca Juga: Disdik Depok Nonaktifkan Oknum Guru yang Diduga Melakukan Pelecehan di Salah Satu SMPN