“Anemia menjadi faktor risiko stunting. Upaya kolaborasi dengan Posmaja dan Forum Anak, Forum Genre, kami lakukan dengan mengedukasi remaja putri dan pendampingan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin,” jelas Zakiah.
Selain itu, lanjut Zakiah, pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin harus dilakukan. Kesehatan calon pengantin digratiskan sesuai program unggulan Walikota Depok di Puskesmas. Baik KTP Depok maupun pasangannya yang KTP non Depok.
“Dalam pemeriksaan catin ini, kami juga berkolaborasi dengan Sekolah Pra Nikah pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB),” ungkap Zakiah.
Kemudian, sambung Zakiah, upaya lain yang terus digencarkan Pemkot Depok yakni pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, pemberian MPASI yang tepat, pemantauan tumbuh kembang anak di Posyandu dan PAUD secara berkala, imunisasi lengkap, pemenuhan sanitasi dan air bersih, serta edukasi.
“Kami memberikan edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang tepat, dan pentingnya menjaga kesehatan anak, melalui kelas balita yang berkolaborasi juga dengan DP3AP2KB dengan sekolah Ayah Bunda,” tandas Zakiah. ***
Data dan Fakta Stunting di Depok
Rincian data stunting 2025 :
• Sawangan : 483
• Bojongsari : 353
• Pancoranmas : 433
• Cipayung : 188
• Sukmajaya : 289
• Cilodong : 317
• Cimanggis : 315
• Tapos : 510
• Beji : 311
• Limo : 125
• Cinere : 71
Total data stunting Depok 2025:
• 3.395 (Februari)
Rincian data stunting 2024 :
• Sawangan : 557
• Bojongsari : 376
• Pancoranmas : 420
• Cipayung : 166
• Sukmajaya : 291
• Cilodong : 311
• Cimanggis : 299
• Tapos : 518
• Beji : 275
• Limo : 114
• Cinere : 50
Total data stunting 2024 :
• 3.377 (Agustus)
Fakta lain :
• Kecamatan Tapos urutan pertama stunting tertinggi tahun 2025
• Angka stunting meningkat 18 balita (0,21 persen)