RADARDEPOK.COM-Riak-riak penderitaan orang tua atas kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal pemberlakuan jam masuk sekolah 06:30 WIB mulai muncul di Kota Depok, pada hari pertama tahun ajaran baru 2025/2026.
Nampaknya, kebijakan tersebut belum bisa diterima banyak oleh para orang tua siswa. Hingga, sebagian orang tua harus menderita, untuk bangun lebih pagi, untuk menyiapkan berbagai perlelengkapan anaknya dan mengantarnya kesekolah.
Salah satunya, dialami salah satu orang tua siswa di SDN Depok Jaya 1, Gonesti mengaku, kesusahan atas kebijakan baru dalam tahun ajaran baru 2025/2026 yang mengharuskan anaknya masuk pada pukul 06.30 WIB.
“Memang perlu adanya pembiasaan terlebih dahulu, saat ini kami harus mengatur waktu kembali, agar anak-anak kami tidak telat,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Senin (14/7).
Baca Juga: Lanjutkan Usia Lansia, Kelurahan Tugu Resmikan Sekolah Lansia Depok Sayang Emang Asalamah
Gonesti mengatakan, harus jalan mengantarkan anaknya pada pukul 05.50 guna menghindari adanya kemacetan di tengah jalan yang dapat membuat anaknya telat masuk kesekolah pada hari pertama.
“Saya jalan sekitar jam enam kurang, biasanya saya bisa mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu, sekarang jadi tak bisa,” tutur dia.
Gonesti meminta kebijakan tersebut bisa dievaluasi oleh pemerintah. Agar, dapat menyesuaikan kondisi keluarga setiap siswa.
“Hal ini agar para siswa juga memiliki waktu lebih untuk mempersiapakan seperti sarapan dan lainya,” kata dia.
Baca Juga: Staf Khusus Menko Kemenimipas Sidak Lapas Surabaya : Jadi Contoh Pembinaan Warga Binaan
Sementara itu, Ketua MPLS SDN Depok Jaya 1, Niken Laksitarini sangat mengapresiasi antusias para peserta didik SDN Depok Jaya Baru, baik lama maupun baru pada hari pertama tahun ajaran baru 2025/2026.
“Kami liat anatusiasnya luar biasa ya, anaknya dan orang tuanya yang juga mengantar, hingga terjadi kemacetan di depan sekolah. Sehingga membuat petugas Dinas Perhubungan Kota Depok turun lapangan,” tutur dia.