RADARDEPOK.COM – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, tengah merancang aksi untuk melakukan istighosah berjamaah sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM yang akan dilancarkan di Gedung Sate, Kota Bandung, dalam waktu dekat.
Aksi protes itu dilancarkan atas dasar berbagai kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang dinilai otoriter, diskriminatif, dan mematikan pesantren serta sekolah swasta pada tahun ini.
Meski demikian, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok memilih untuk bersikap netral. Artinya, apapun aksi yang akan dilakukan PWNU Jawa Barat tetap mendapat dukungan dari PCNU Kota Depok.
“Pada rapat kemarin, kami membahas berbagai isu soal kebijakan pak gubernur yang menuai pro dan kontra. Beberapa diantaranya isu keagamaan, pendidikan, dan masih banyak lagi,” tutur Sekretaris PCNU Kota Depok, Hakim Muzayyan saat dikonfirmasi Radar Depok, Minggu (27/7).
Namun, sambungnya, dari PCNU Kota Depok tidak memberikan komentar atau tanggapan pada saat berlangsungnya rapat tersebut. Dalam hal ini PCNU Kota Depok memilih untuk bersikap netral atau mengikuti apa yang akan dilakukan PWNU Jawa Barat.
“Keputusan PWNU Jawa Barat yang melakukan kritik kepada Gubernur Jawa Barat, bagi kami itu adalah hal yang wajar. Karena kami yang juga sebagai masyarakat Jawa Barat punya hak untuk menyampaikan pendapat,” tutur Hakim.
Pendapat yang disampaikan tersebut, lanjut Hakim, berbicara kepada hal yang krusial serta menyentuh hajat orang banyak. Salah satunya terkait kebijakan di dunia pendidikan, yang dinilai telah menuai banyak kontra.
“Jadi, apa yang kami sampaikan nantinya juga berkaitan dengan aspirasi masyarakat banyak. Memang, kebijakan Pak Dedi Mulyadi sudah bagus. Namun beberapa kebijakan perlu menjadi perhatian,” ujar Hakim.
Baca Juga: Lahan Sodetan Eks PKL Pasar Cisarua Bogor Ditanami Pohon
Gelaran istighosah berjamaah yang dinahkodai PWNU Jawa Barat itu menjadi simbol perlawanan NU terhadap kebijakan anti pendidikan, yang mengorbankan keadilan demi kepentingan politik, sekaligus mendesak pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Sebagai bentuk perlawanan, PWNU Jawa Barat mengumumkan rencana istighosah berjamaah di depan Gedung Sate, sebagai wujud protes spiritual terhadap kebijakan Dedi Mulyadi yang merampas hak pendidikan rakyat.
“Dedi Mulyadi membuat kebijakan tanpa melibatkan masyarakat, ormas, atau lembaga pendidikan. Ini bukan hanya soal kebijakan, tapi serangan terang-terangan terhadap keadilan. NU akan melawan dengan doa dan langkah konstitusional,” ujar Sekretaris PWNU Jawa Barat, Aceng Amrullah.
Di sisi lain Ketua PCNU Sumedang, Idad Istidad mengusulkan, langkah tegas melalui jalur hukum, melalui DPRD ntuk menggunakan hak interpelasi serta memaksa Dedi Mulyadi mempertanggungjawabkan kebijakannya kepada rakyat.
Baca Juga: Intip Pelaksanaan Pramuka di SDN Anyelir 1 Depok : Wadah Efektif Bentuk Karakter Siswa Berkualitas