RADARDEPOK.COM – Gudang Lazada di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kelurahan Jatijajar, Tapos Kota Depok benar-benar tega. Sejak pertemuan Juli 2022 lalu dengan warga setempat. Perusahaan besar itu baru menerima 10 warga sebagai pekerja. Padahal, masyarakat sudah meminta kuota 30 persen atau 300 orang dari jumlah karyawan Gudang Lazada.
Ketua RW3 Kelurahan Jatijajar, Endarto mengatakan, saat ini diperkirakan warganya yang di pekerjakan oleh Lazada tidak sampai dari sepuluh orang. Jelas, ini masih jauh dari perjanjian sebelumnya yang ingin menyerap pekerja sekitar 300 orang. “Mungkin 10 orang, itu kan masih jauh dari perjanjian sebelumnya,” ungkap dia kepada Harian Radar Depok, Selasa (24/1).
Endarto mengatakan, saat mediasi yang diadakan Senin (23/1) dia meminta data terkait para pekerja yang berasal dari Kelurahan Jatijajar. Tetapi, pihaknya tidak diberikan data itu dengan alasan yang belum diketahui. “Saya juga sudah sempat minta data pekerja yang berasal dari Kelurahan Jatijajar, tetapi permintaan itu belum di akomodir oleh pihak Lazada,” kata dia.
Baca Juga: Tersangka Korupsi Lahan Limo di Depok Mulai Didakwa
Saat ini, pihaknya masih menunggu waktu mediasi kedua dengan perwakilan masyarakat Kelurahan Jatijajar, yang akan di laksanakan pada tanggal 13 sampai 17 Februari tersebut. “Sekarang kita masih menunggu waktu untuk mediasi kedua yang akan di lakukan oleh Lazada,” ucap dia.
Sambil menunggu mediasi, Endarto mengaku akan melakukan pendataan terkait masyarakat Kelurahan Jatijajar khusunya pada RW3 yang belum bekerja. Pendataan itu nantinya akan digunakan untuk bahan mediasi kedua. “Nanti juga kami akan perintahkan setiap RT yang berada di RW3 untuk mendata warga yang belum bekerja, untuk di ajukan ke Lazada,” ujar dia.
Endarto berharap, nantinya dengan adanya mediasi kedua tersebut, bisa menemukan titik terang terkait tuntutan warga Kelurahan Jatijajar yang ingin bekerja di Lazada Depok.
“Semoga dengan adanya mediasi kedua ini, pihak lazada bisa menepati janji. Dan mengakomodir tuntutan warga terkait serapan tenaga kerja dan corporate social responcibillity (CSR),” tegas dia.
Sementara, Kepala Bidang Hubungan Industri Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Mustakim mengatakan, ada tiga poin yang menjadi tuntunan warga Jatijajar dalam melakukan aksi kemarin. Yakni perekrutan pekerja, komunikasi yang kurang baik, dan CSR.
Artikel Terkait
Tersangka Korupsi Lahan Limo di Depok Mulai Didakwa
Musala Al-Karomah di Depok yang Digadang Jadi Petilasan Raden Panji Wanayasa : Batu Keramat Dimanfaatkan Buat
Warga Jatijajar Depok Cap Lazada Ingkar Janji, Ini Kata Lazada
Wandi, Si Supir Odong-Odong dari Depok : Tak Disangka Memiliki Prospek yang Tinggi
DKR Geruduk SMAN 11 Depok, Disinyalir Ada Penahanan Ijazah : Ini Jawaban Pihak Sekolah