RADARDEPOK.COM – Kesabaran warga Kelurahan Jatijajar, Tapos Kota Depok sudah pada titik nadir. Janji manis akan mempekerjakan dan mau memberikan Corporate Social Responsibility (CSR), kepada warga se-lingkungan Gudang Lazada belum juga direalisasikan. Padahal, sempat melakukan pertemuan pada 29 Juli 2022, di Kantor Kelurahan Jatijajar. Enam bulan berlalu janjinya belum juga ditepati.
Tak pelak, Senin (23/1), ratusan warga Jatijajar menagih janji tersebut dengan menggelar aksi demo di depan Gudang Lazada, Jalan Raya Jakarta-Bogor Kelurahan Jatijajar. Sejumlah warga membentangkan spanduk yang semuanya hampir menagih janji perusahaan jasa pengiriman tersebut.
Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Jatijajar, Heri Mustari mengatakan, saat ini warga Kelurahan Jatijajar menuntut terkait penyerapan tenaga kerja sebesar 30 persen, yang sudah di janjikan Lazada tahun lalu. “Selain itu pihak Lazada tidak pernah memberikan dana CSR untuk lingkungan,” ucap dia kepada Harian Radar Depok, Senin (23/1).
Baca Juga: KDS Tekan Kemiskinan di Depok, Ini Buktinya
Heri mengatakan, seharusnya Lazada yang berdiri di Kelurahan Jatijajar bisa memberikan CSR-nya kepada masyarakat lokal seperti bantuan kepada posyandu, Karang Taruna dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang ada di Kelurahan Jatijajar. “Tidak pernah sama sekali CSR diberikan untuk warga,” kata dia.
Tidak hanya CSR, jika warga Kelurahan Jatijajar mengirimkan sebuah proposal untuk meminta dana bantuan hanya diabaikan tidak ada tindak lanjut. “Jika kami berikan proposal itu hanya di abaikan, mungkin di buang ketempat sampah, walaupun dikasih juga paling hanya Rp100 ribu,” tutur heri.
Masyarakat juga menuntut, tidak hanya dikerjakan secara even saja. Melainkan, bisa di lanjutkan sebagai pegawai tetap. “Disini kami mengerti hanya sebagai pekerja even, tetapi kami ingin menuntut yang lebih jauh lagi. Minimal ada karyawan dari warga lokal,” ungkap dia.
Baca Juga: YRFI Apresiasi Acara Smartfren bersama Radar Depok
Kurangnya komunikasi kepada warga Jatijajar juga menjadi alasan aksi tersebut. Pasalnya, jika pihak Lazada sedang membuka lowongan, tidak ada komunikasi yang baik kepada warga sekitar. “Tidak ada komunikasi yang baik dengan kami, misalnya tentang perekrutan agar masyarakat bisa mempersiapkan diri,” ujar dia.
Heri menegaskan, jika tuntutan warga Kelurahan Jatijajar belum terealisasi, maka akan mengerahkan masa yang lebih banyak dari aksi demo saat ini. “Saat ini kurang lebih ada 300 orang yang berasal dari RW3, RW7, RW1, RW5, RW6,” tutur dia.
Artikel Terkait
P2G: Pemkot Depok Egois, Siswa SDN Pocin 1 Masih Belajar di Sekolah Lain, Ini Pemicunya
Kejari Depok Terima 4.328 Nama Korban First Travel
Pensiunan Polisi Ramaikan Funday Radar Depok
Menyelami Sejarah Tempat Pemakaman Khusus (TPK) Kamboja YLCC : Tombe Makam Setinggi Dua Meter, Tempat Peristir
SRT Korban Pembunuhan di Bukit Cengkeh Depok, Ada Sejumlah Luka Sayatan
Ratusan Warga Jatijajar Geruduk Gudang Lazada Depok, Nuntut Ini