Ditanggung Pemkab Bogor
Pemerintah Kabupaten Bogor menanggung sepenuhnya biaya perawatan siswa yang menjadi korban atap SMKN 1 Cileungsi ambruk.
Bupati Bogor Rudy Susmanto memastikan bahwa seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis terbaik di beberapa rumah sakit. Dari total 36 siswa yang sempat dilarikan ke rumah sakit, kini tersisa beberapa siswa yang masih menjalani perawatan, sementara lainnya telah diperbolehkan pulang.
Baca Juga: Dapatkan Diskon Menarik Menginap di Glamping Damar Valley Selama September 2025
“Kami pastikan seluruh korban sudah terlayani dengan baik. Mudah-mudahan kondisinya semakin membaik. Selain itu, tahapan trauma healing juga sedang disiapkan agar siswa-siswi dapat pulih secara psikologis. Jika diperlukan, pendampingan akan dilakukan hingga ke rumah siswa,” ungkap Bupati Bogor.
Selain memastikan pelayanan kesehatan, Bupati juga menegaskan pentingnya keberlangsungan proses belajar mengajar. Namun, untuk sementara waktu, kegiatan sekolah akan diliburkan hingga ada keputusan bersama antara pihak sekolah dan orang tua siswa.
Baca Juga: SMPN 15 Depok Tumbuhkan Generasi Hebat dengan Teladani Rasulullah
“Kita beri waktu agar anak-anak lebih tenang secara psikologis. Besok sekolah akan mengundang orang tua untuk menentukan langkah terbaik ke depan,” tambahnya.
Terkait kondisi fisik bangunan sekolah, Bupati Rudy menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Meski kewenangan pengelolaan SMA/SMK berada pada pemerintah provinsi, Pemkab Bogor tetap hadir memastikan warga, khususnya siswa-siswi, tetap mendapatkan hak atas layanan kesehatan dan pendidikan.
“Anak-anak kita adalah masa depan bangsa. Fokus kita hari ini adalah memastikan mereka aman, sehat, dan tetap bersemangat bersekolah,” tegasnya.
Baca Juga: Telan APBD hingga APBN, 128 Rumah Tak Layak Huni di Kelurahan Pancoranmas Depok Bakal Direnovasi
Pembiayaan yang ditanggung Pemkab Bogor juga dibenarkan Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti. "Iya, biaya perawatan anak-anak ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Bogor," ujar Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti.
Dia mengatakan, pihaknya juga akan mendirikan posko sebagai ruang komunikasi antara orang tua korban dengan sekolah.
“Ini untuk memudahkan komunikasi sekolah dengan para orang tua korban,” tutupnya.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan
Artikel Terkait
Setelah Musala Giliran Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk, Puluhan Siswa dan Guru Alami Luka
Disdik Jabar Telusuri Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan SMKN 1 Cileungsi
Gubernur Perintahkan Investigasi Penyebab Ambruk SMKN 1 Cileungsi, KDM : Orang yang Bangun Harus Bertanggung Jawab
Pemprov Jabar dan Pemkab Bogor Berkolaborasi Tangani Insiden di SMKN 1 Cileungsi
32 Korban : Siswa SMKN 1 Cileungsi Bogor Ketimbun, Nangis, Merangkak saat Atap Ambruk