Senin, 22 Desember 2025

Korban Cerita ke Kadinkes : Ketiban Reruntuhan saat Tidur, Kini Kondisinya Telah Stabil

- Jumat, 12 September 2025 | 07:15 WIB
Kadinkes Kabupaten Bogor, dr Fusia Meidiawaty (hijab pink muda) melihat kondisi Bintang, siswi korban atap bangunan SMKN 1 Ambruk di RSUD DR H Idham Chalid (ISTIMEWA)
Kadinkes Kabupaten Bogor, dr Fusia Meidiawaty (hijab pink muda) melihat kondisi Bintang, siswi korban atap bangunan SMKN 1 Ambruk di RSUD DR H Idham Chalid (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM-Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mencatat 51 orang menjadi korban atap bangunan ruang kelas SMKN 1 Cileungsi, ambruk pada Rabu (10/9/2025).

Dari jumlah itu, hingga Kamis (11/9/2025) siang, 26 siswa menjalani rawat jalan. Sementara 25 rawat inap. Dimana 7 di rawat di RS Abdul Radjak dan 1 di rujuk ke RS Dr. KH. Idham Chalid.

Baca Juga: Rudy Kurniawan Dituntut 13 Tahun Penjara, Pemerhati Anak di Depok Minta Hakim Beri Hukuman Maksimal

"Jadi yang tercatat sampai tadi siang (kemarin) itu ada 26 orang yang rawat jalan, 17 dan rawat inap. Untuk yang rawat inap 7 di RS dr. Abdul Radjak Cileungsi dan 1 dirujuk RSUD Dr. KH. Idham Chalid," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, dr. Fusia Meidiawaty, Kamis (11/9/2026).

Dijelaskan Fusia Meidiawaty, korban yang dirujuk ke RSUD Dr. KH. Idham Chalid atas nama Bintang Gracia Artauli.

Siswi kelas X SMKN Cileungsi itu dirujuk dari RS Abdul Radjak pada Rabu (10/9/2025) malam. Saat ini pasien tersebut dirawat di Ruang Anyelir 1.

Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW : Tingkatkan Syiar Agama ke Pelosok Depok, Pemerintah Sering Tengok Majelis Taklim

"Pasien atas nama Bintang sekarang kita rawat di Ruangan Anyelir 1. Sudah dilakukan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging), rontgen, dan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya. Alhamdulillah kondisinya stabil, bahkan tadi juga sudah bisa ngobrol santai dengan saya dan orangtuanya," jelasnya.

Kepala Dinkes Kabupaten Bogor melanjutkan, menurut keerangan dokter spesialis ortopedi RSUD Dr.KH. Idham Chalid, keluhan yang dirasakan oleh Bintang adalah pada bagian kaki dan tangan. Namun setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada yang mengkhawatirkan.

"Jadi tetap kita obati dulu, kita berikan pengobatan mungkin 2-3 hari, kalau memang ternyata baik ya sudah bisa pulang. Yang pasti tidak patah tulang, hanya trauma syaraf istilahnya," ucapnya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Soroti Kecilnya Anggaran Infrastruktur di Sukabumi, Minta Dialokasikan Hingga 7,5 Persen dari APBD

Bintang sendiri menceritakan pada dr. Fusia Meidiawaty bahwa saat kejadian atap bangunan ambruk, dirinya sedang  tertidur.

"Saat kejadian kan memang lagi waktu jam istirahat, jadi Bintang dan teman-temannya ini memang sedang tiduran di lantai kelas. Dan pasien Bintang ini betul-betul sedang tertidur sehingga pada saat atap ambruk dia baru terbangun," katanya.

Fusia Meidiawaty juga sempat mendengarkan curhatan dari ibu pasien. Dimana Bintang merupakan anak pertama yang menjadi harapan ke depan bagi adik-adiknya.

Baca Juga: Bikin Ngiler! Cobain Nih Bikin Otak Otak Goreng Isi keju yang lumer, Bisa untuk Camilan dan Ide Jualan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB
X