Jumlah hilir mudik truk tambang di kawasan tersebut memang tak terbendung, data yang tercatat Asosiasi Transporter Tangerang-Bogor (ATTB) ada 2.700 unit. Sehingga penerapan aturan jam operasional yang berlaku saat ini dinilai tidak berpihak dan tidak efektif.
Sekretaris ATTB, Ahmad Gozali menjelaskan, jumlah truk yang sangat besar, termasuk sekitar 900 unit truk kosong, beraktivitas di wilayah Bogor dan Tangerang.
"Karena volume kendaraan sudah banyak, begitu, Melebih kapasitas sampai 2.700 unit kendaraan. Belum yang kosongannya yang masuk, itu paling sedikit 900 unit. Semua beraktivitas itu masuk ke wilayah Bogor dan Tangerang," paparnya.
Baca Juga: Ratusan Bikers Meriahkan HUT ke-14 CBR Club Indonesia (CCI) Sukabumi
Perbedaan regulasi jam operasional antar daerah juga menjadi kendala. Pemkab Bogor telah menyepakati tambahan jam operasional di Parung Panjang, yaitu pukul 09.00–11.00 WIB dan 13.00–16.00 WIB. Sementara itu, Pemkab Tangerang masih mengacu pada Perbup Nomor 12 Tahun 2022 yang membatasi truk tambang hanya beroperasi pukul 22.00–05.00 WIB.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan dan Tim Redaksi
Artikel Terkait
Jaro Ade Kumpulkan Pengusaha Tambang, Ajak Percepatan Pembangunan Jalan Cigudeg-Parung Panjang
Rudy Susmanto dan Jaro Ade Komitmen Bangun Parung Panjang Bogor, Infrastruktur jadi Prioritas
Dishub Gunakan Sistem Buka Tutup di Jalan Penghubung Rumpin-Parung Panjang
Pansus DPRD Jabar Agendakan Audensi dengan Kapolda, Bahas Parung Panjang
Sejak 1974 Konflik di Jalur Tambang Parung Panjang Bogor Tak Kunjung Usai, Ternyata ini Penyebab Utamanya
Beberapa Langkah Polres Bogor Redam Konflik di Jalur Tambang Parung Panjang