bogor-raya

Kebijakannya Dikritik, KDM Pertanyakan Kualitas Sekolah Swasta

Kamis, 24 Juli 2025 | 09:05 WIB
AKRAB : Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kiri) sedang berbincang dengan Bupati Bogor, Rudy Susmanto (kanan) saat peluncuran Koperasi Merah Putih, kemarin. (DOKUMEN KABAR BOGOR)

Salah satunya dialami SMK IT Napala 1 dan 2 di Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Napala Indonesia (Yasni) itu hanya kebagian 21 siswa di SMK IT Napala dan 31 siswa di SMK IT Napala 2. Jumlah ini menurun drastis jika dibandingkan  dengan penerimaa peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025.

Baca Juga: Berapa Besaran Dana PIP 2025 untuk Jenjang Pendidikan SD, SMP, dan SMA?

"Siswa kelas X di tahun 2024 yang kami terima sebanyak 148 anak di SMK IT Napala 1 dan 2. Tahuh sekarang habis karena terimbas kebijakan Pak KDM," ujar Ketua Yayasan Napala Indonesia, Ahmad Baeti Firdaus.

Diakuinya, kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi membuat down para kepala sekolah swasta. Karena memang bisa membuat lembaga pendidikan swasta gulung tikar.

Baca Juga: Perkuat Satgas Lantang Jaya, Kelurahan Mekarjaya Depok Hadirkan Hotline

"Sekolah swasta benar-benar habis karena kebijakan KDM, apalagi juga dikeluarkan aturan apabila jumlah siswa kurang dari 200 akan dimerger. Belum lagi terkait ijazah yang harus diserahkan meski anak didik masih ada tunggakan administrasi," katanya.

Ahmad Baeti Firdaus berharap negara hadir dalam persoalan ini. Memang ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS), namun dengan jumlah anak didik yang sedikit tenttunya sangat memengaruhi operasional sekolah.***

Jurnalis : Achmad Kurniawan

Halaman:

Tags

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB