RADARDEPOK.COM - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) merupakan salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU), yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan. Muhammad Kahfi, menjadi sosok penting dalam GP Ansor Kota Depok, dengan jabatan selaku Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Depok.
Baca Juga: Juicefriend Berbagi Kebahagian Bersama Karyawan, Jelajahi Daerah Istimewa Yogyakarta
Muhammad Kahfi selaku Ketua PC GP Ansor Kota Depok ternyata lahir dari keluarga sederhana. Petinggi GP Ansor Kota Depok itu, pada nyatanya lahir dari keluarga seorang petani, dengan penghasilan yang juga didapat dari sawah garapan orang tuanya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Dirut Taspen Nilai Kamaruddin Simanjuntak Tak Beritikad Baik
Layaknya anak-anak kecil pada umumnya, Muhammad Kahfi kerap bermain bersama rekan sebayanya, mengeksplore sawah-sawah yang masih tersebar luas dan melimpah di Kota Depok.
Pernyataan itu disampaikan Muhammad Kahfi, saat bertemu dengan Harian Radar Depok di Pesantren Al Karimiyah, Sawangan, Kota Depok.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Makanan Jepang di Depok yang Cukup Populer, Kayak lagi Makan di Negeri Sakura
Ketika beranjak usia tiga tahun. Muhammad Kahfi harus menelan pil pahit atas kepergian sang ayah tercintanya. Pada saat itu roda ekonomi pun berbalik, ibunda Muhammad Kahfi harus banting tulang untuk menghidupi 10 anaknya dengan hasil yang didapat dari bertani.
Muhammad Kahfi merupakan anak kedelapan dari 10 bersaudara. Tanpa dampingan seorang ayah, dirinya kerap membantu ibundanya bertani, dengan menjajakan hasil panennya kepada pengepul hanya sekadar mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Meski latar belakang dari keluarga yang sederhana, Muhammad Kahfi tetap mementingkan pendidikan. Sebagai upayanya untuk bisa sekolah, Muhammad Kahfi mengandalkan beasiswa agar bisa mengenyam pendidikan.
“Dalam mengenyam pendidikan, saya hanya mengandalkan beasiswa. Makanya, saat itu setidaknya saya harus masuk ranking tiga besar selama mengenyam pendidikan,” ungkap pria berusia 34 tahun tersebut.
Awal mulanya, Muhammad Kahfi mengenyam pendidikan di SDN 05 Sawangan dan lulus pada tahun 2000. Tekadnya untuk mendapat pundi rupiah tak hanya ketika bertani dengan orang tuanya saja.
Artikel Terkait
Buka bukaan Tommy Soal Gurita Bisnisnya di Zaman Orde Baru, Ngaku tak Dibekingi Presiden Soeharto
Pengabdian Kepada Masyarakat : Kelas Melati (Manajemen Laktasi, Pemantauan Gizi dan MP-ASI) Sasar Pasir Putih
Tujuan Prabowo Subianto Sejalan dengan PAN, Hasbullah Rahmad : Ekonomi, Pangan dan Energi Tak Dicaplok Asing
Jadi Warga Kehormatan Dayak, Pengamat Sebut Wakapolri Sosok yang Bernilai
Rekomendasi 4 Makanan Jepang di Depok yang Cukup Populer, Kayak lagi Makan di Negeri Sakura
Cuma ada di Depok! Ini Rekomendasi 5 Makanan Jepang Kaki Lima Paling Murah dan Enak
Bantu Bayi Tidur Nyenyak saat Pilek ala Bidan Estri dan Doodle Exclusive Baby Care
Kuasa Hukum Dirut Taspen Nilai Kamaruddin Simanjuntak Tak Beritikad Baik
Juicefriend Berbagi Kebahagian Bersama Karyawan, Jelajahi Daerah Istimewa Yogyakarta