RADARDEPOK.COM - Selain menjadi pusat tempat pengolahan karet di Kota Depok sekitar tahun 1800 silam. Nyatanya, gentong air kosong yang biasa disebut warga setempat ‘Gentong Bedahan’ itu, masih menyimpan cerita sejarah yang menarik, pada saat diambil alih Indonesia setelah merdeka.
Laporan : Aldy Rama
Cerita sejarah soal Gentong Bedahan tak terputus begitu saja. Setelah dikelola penjajah Belanda sepenuhnya sekitar tahun 1800 silam, gentong yang kini sudah tak berfungsi itu kemudian diambil alih oleh Indonesia usai berhasil memukul mundur para penjajah.
Pertumpahan darah serta pengorbanan dari para pejuang yang turun tangan, membuat tak sedikit korban yang berjatuhan, dilakukan semata demi merebut kemerdekaan Indonesia kala itu, saat belum bisa lepas dari para penjajah yang masih bernaung di Bedahan, Sawangan, Kota Depok.
Gotam Tamrin, menjadi salah satu saksi sejarah pertumpahan darah yang terjadi untuk merebut kemerdakaan Indonesia di Bedahan tersebut.
Cerita terkait pertumpahan darah itu, diceritakannya kembali kepada keturunannya bernama Encat Satria, yang menjadi salah satu tokoh masyarakat di Bedahan.
Sekitar tahun 1950-an. Tepatnya setelah perang kemerdekaan, gentong dan pabrik yang sebelumnya dikelola oleh Belanda dan Belgia tersebut.
Pada akhirnya dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia, usai Belanda pulang kampung alias kalah perang, berhasil dipukul mundur pejuang kemerdekaan Indonesia.
“Setelah Indonesia berhasil memukul mundur Belanda. Pabrik karet dan gentong di Bedahan itu akhirnya dikelola Pemerintah Indonesia sepenuhnya,” kata Encat Satria.
Setelah dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1950-an. Pabrik karet dan gentong hanya dapat beroperasi hingga tahun 1970-an.
Karena pohon karet sudah banyak yang tidak produktif, akhirnya pengolahan karet berhenti, dan dua bangunan pabrik karet yang sebelumnya dikelola Belanda pun akhirnya dibongkar.
Sangat disayangkan memang. Gentong Bedahan yang menjadi saksi bisu sejarah itu, seharusnya bisa dilestarikan kembali sebagaimana mestinya.
Artikel Terkait
Alhamdulillah, 12.913 UMKM di Depok Sudah Kantongi Sertifikat Halal
Nasdem Depok Diterpa Prahara: Caleg Merasa Kena Tipu Oknum LO, Ketua Sebut Silahkan Lapor ke Polisi
Gelombang Pertama, Wakil Walikota Imam Budi Hartono Melepas Keberangkatan Calon Jemaah Haji Depok
Penilaian Lahan UIII di Depok Kembali Digelar, Kali ini Menyasar 236 Bidang
Jemaah Calon Haji Depok Dipastikan Sehat Walafiat, Satu Kloter Dijaga Tiga Tenaga Kesehatan
Mundur Wir! 100 Relawan dan Komunitas di KBBI Atur Strategi Menangkan Imam Budi Hartono di Pilkada Depok Nih
UKT Melejit, Mahasiswa Menjerit! UI : Sediakan Jalur Konsultasi Latar Belakang Keluarga