Minggu, 21 Desember 2025

Kembali Membedah Sejarah Gentong Bedahan Depok Bagian 2: Diambil Alih Indonesia Usai Pukul Mundur Belanda dan Beroperasi Hanya 20 Tahun

- Rabu, 22 Mei 2024 | 07:45 WIB
SEJARAH : Gentong Bedahan di Jalan H Sulaiman, RT4/16, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
SEJARAH : Gentong Bedahan di Jalan H Sulaiman, RT4/16, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Selain menjadi pusat tempat pengolahan karet di Kota Depok sekitar tahun 1800 silam. Nyatanya, gentong air kosong yang biasa disebut warga setempat ‘Gentong Bedahan’ itu, masih menyimpan cerita sejarah yang menarik, pada saat diambil alih Indonesia setelah merdeka.

Laporan : Aldy Rama

Cerita sejarah soal Gentong Bedahan tak terputus begitu saja. Setelah dikelola penjajah Belanda sepenuhnya sekitar tahun 1800 silam, gentong yang kini sudah tak berfungsi itu kemudian diambil alih oleh Indonesia usai berhasil memukul mundur para penjajah.

Pertumpahan darah serta pengorbanan dari para pejuang yang turun tangan, membuat tak sedikit korban yang berjatuhan, dilakukan semata demi merebut kemerdekaan Indonesia kala itu, saat belum bisa lepas dari para penjajah yang masih bernaung di Bedahan, Sawangan, Kota Depok.

Baca Juga: Melihat di Balik Layar Kantor Berita Korea Selatan Memberitakan Korea Utara : Enam Orang Kru Bergantian Update Berita Korut 24 Jam Selama 7 Hari

Gotam Tamrin, menjadi salah satu saksi sejarah pertumpahan darah yang terjadi untuk merebut kemerdakaan Indonesia di Bedahan tersebut.

Cerita terkait pertumpahan darah itu, diceritakannya kembali kepada keturunannya bernama Encat Satria, yang menjadi salah satu tokoh masyarakat di Bedahan.

Sekitar tahun 1950-an. Tepatnya setelah perang kemerdekaan, gentong dan pabrik yang sebelumnya dikelola oleh Belanda dan Belgia tersebut.

Baca Juga: Kembali Membedah Sejarah Gentong Bedahan Depok Bagian 1: Jadi Salah Satu Pengolahan Karet ketika Dikelola Belanda Tahun 1800-an

Pada akhirnya dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia, usai Belanda pulang kampung alias kalah perang, berhasil dipukul mundur pejuang kemerdekaan Indonesia.

“Setelah Indonesia berhasil memukul mundur Belanda. Pabrik karet dan gentong di Bedahan itu akhirnya dikelola Pemerintah Indonesia sepenuhnya,” kata Encat Satria.

Setelah dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1950-an. Pabrik karet dan gentong hanya dapat beroperasi hingga tahun 1970-an.

Baca Juga: Resep Kebugaran Hardjo Mislan, Jemaah Haji Tertua Indonesia : Rajin Salat Malam serta Puasa Senin hingga Kamis dan Ayyamul Bidh

Karena pohon karet sudah banyak yang tidak produktif, akhirnya pengolahan karet berhenti, dan dua bangunan pabrik karet yang sebelumnya dikelola Belanda pun akhirnya dibongkar.

Sangat disayangkan memang. Gentong Bedahan yang menjadi saksi bisu sejarah itu, seharusnya bisa dilestarikan kembali sebagaimana mestinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X