"Karena kalau saya kasih tau pasti gak diizinin, dan saya akan dimarahin," sebut Batman.
Di temani Zeyad, Batman mendatangi salah satu tenda pengungsi berukuran 2 X 2 meter yang diisi 20 hingga 24 pengungsi. Lebih miris, mereka tidak memiliki bahan makanan, sehingga terpaksa membakar kaktus berduri, kemudian dikuliti, dan dimasak layaknya bahan makanan pada umumnya.
"Apa yang saya lihat itu saya sangat miris, karena yang mereka makan itu, kaktus yang dibakar, setelah kulitnya itu udah gosong dikulitin, diiris, terus itu yang dimasak, saya cobain dan rasanya itu gak enak," tutur Batman.
Di saat bersamaan, tidak ada satupun bantuan darat yang diperbolehkan masuk ke Kota Rafah. Musababnya, penyerangan Israel di jalur Gaza Utara itu yang menjadi keladinya.
Baca Juga: Petugas dan Warga Binaan Lapas Cibinong Latihan Kesiapsiagaan dan Tanggap Bencana
Adapun, bantuan dari sejumlah negara justru dikirim melalui jalur udara yang dianggap tidak efektif. Sebab, bantuan itu justru memakan korban jiwa. Sebagian pengungsi mengejar bantuan yang diterjunkan menggunakan parasut tersebut hingga ke laut, hingga akhirnya tewas tenggelam. Di lain sisi, ada pula pengungsi yang tewas tertimpa bantuan seberat 650 kilogram yang juga diterjunkan via udara.
"Ada beberapa kontener (bantuan) yang dijatuh ditenda pengungsian, kan mereka tidak bisa menargetkan di lapangan. Jadi jatuh di tenda pengungsian, sementara ada orang di bawahnya, jadi meninggal," ujar Batman.
Sesekali, Batman juga menyaksikan pengungsi yang saling berkelahi menggunakan senjata tajam untuk bertahan hidup dengan cara berebut makanan.
"Mereka sampai bacok membacok demi mendapatkan makanan, jadi disana udahhukum rimba antar sesama pengungsi, siapa yang kuat, dia dapat," ujar Batman.
Momen paling membekas, kata Batman, saat dia melakukan penanganan kepada bocah berusia tujuh tahun yang mengalami luka robek seluas 7 sentimeter di bagian kepala.
Kemudian, Batman melakukan tindakan operasi terhadap bocah tersebut tanpa anestesi atau obat bius. Sehingga, dia melakukan penanganan medis sambil menangis.
Baca Juga: Gila! 26 Kilogram Ganja siap Diedarkan ke Depok, Polda Metro Jaya Langsung Bertindak
"Orangtua dari sih anak ini bilang, kita kan gak bisa bahasa Arab, dan mereka gak bisa bahasa Inggris, jadi kalo di tempat saya kita langsung penanganan. Jadi kalau ada komunikasi, kita minta bantuan dari temen temen medis yang bisa bahasa Inggris. Jadi saya jahit sambil menangis, terus si bapaknya bilang, mas gak usah nangis, luka yang anak saya rasakan belum ada apa apanya dibanding luka delapan bulan terakhir yang kita rasakan," cerita Batman sambil menitihkan air matanya.
Lain cerita, Batman pernah menemukan bocah perempuan berusia lima tahun dengan luka di pelipis yang tidak menitihkan air mata. Bocah itu justru melantukan ayat suci Alquran.
Artikel Terkait
Sekolah Relawan Selalu jadi Manfaat di Ramadan, Siap Suplai Bantuan bagi Palestina
Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia Gelar Kajian Ramadan dan Doa Bersama untuk Palestina
Masjid Baitul Bashiir Cimanggis Depok Komitmen Peduli Palestina, Kumpulkan Donasi Hingga Edukasi di Media Sosial
Kedua Kalinya Disdik Depok Berikan Hasil Donasi ke Palestina, Jumlahnya Fantastis
Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Beri Apresiasi Disdik Salurkan Dana untuk Palestina