RADARDEPOK.COM - Sukses meraih penghargaan Proklim Lestari tak membuat Ketua RW7 Kelurahan Ratujaya, Sanusi berpuas diri. Dia memiliki mimpi yang ingin direalisasikan dalam waktu dekat.
Laporan : Agnesya Wianda
Kerja cerdas Sanusi dalam membina 10 wilayah di Kota Depok, berbuah manis. RW7 Kelurahan Ratujaya Kecamatan Cipayung, berhasil menyandang Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Jumat (9/8).
Keberhasilan yang didapat tersebut tidak lepas dari dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Serta, kepedulian masyarakat sekitar dalam memperhatikan lingkungan. Inovasi, ide dan tenaga yang dia curahkan diterapkan dilingkungannya, seperti inovasi masalah sampah.
"Inovasi itu sudah berjalan. Seperti, kantin sampah, sampah mart, bank sampah, PBB sampah dan sebagainya. Memang ada yang kadang mungkin tersendat namanya juga masalah sampah, ada aja persoalannya. Tapi kita usahakan semua berjalan," kata Sanusi.
Kedepannya, Sanusi juga ingin membuat hal yang bermanfaat bagi anak-anak. Ia tengah memikirkan kira-kira inovasi apa yang sifatnya menyenangkan anak-anak tapi juga mengandung edukasi.
"Saya ingin membuat inovasi yang sifatnya menyenangkan anak-anak tapi mengedukasinya, ya tentang sampah juga. Kita lagi berproses, dananya swadaya masyarakat," kata Sanusi.
Di sini Sanusi mendorong warga dan anak-anak untuk mengubah saluran air yang kumuh, bau dan kotor menjadi tempat yang menyenangkan buat anak-anak. Tempat yang bisa bermanfaat dan memiliki velue ekonomi.
Baca Juga: Keren nih! Ada Waterpark di Bekasi yang Tiket Masuknya Cuma Dua Ribu Doang, Buruan Promo Terbatas!
"Ada salah satu saluran air yang sangat kumuh. Di situ saya melihat sering terjadi ada aktivitas anak-anak mencari ikan di air-air yang kotor. Termasuk anak saya ikut juga mencari ikan di situ," kata Sanusi.
Tempatnya kotor dan bisa jadi sarang penyakit juga. Tapi kini sedang proses usaha dan swadaya seadanya, tempat itu akan diubah jadi tempat yang menyenangkan.
"Kurang lebih panjangnya sekitar 120 meter saluran itu kita mau jadikan ruang edukasi anak. Jadi saluran air yang kumuh, bau nantinya itu bisa kita buat ketahanan pangan, kita kasih ikan. Nantinya anak-anak yang ingin ke sana, bermain, harus wajib membawa sampah yang bisa diubah memiliki nilai tambah, setelah itu baru ikannya boleh ambil," kata Sanusi.
Sanusi lantas bercerita keinginannya ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), terkait program membuat saluran air yang bersih dan nyaman.
"Saya bilang, Pak Kadis ada program kita lagi bikin saluran air terbersih di dunia. Wih mantep itu, kata pak kadis," ujar Sanusi.
Sasaran yang paling mendasar ketika melihat anak-anak itu main nyaman, rasanya ada kepuasan yang memang tidak ada nilainya.
"Saya harap suatu saat tempat ini yang tadinya tidak disukai orang, dicibir orang, dalam kurun waktu yang mungkin tidak terlalu lama akan berubah menjadi baik dan nyaman," tandas Sanusi.***
Artikel Terkait
Babak Baru Koboi PN Depok : Terancam 4 Tahun Penjara, Data Kepemilikan Airsoft Gun sebagai TNI
Polres Metro Depok : 948 Personil Amankan Pilkada Depok
Tua-Tua Keladi! Akhirnya Koboi PN Depok jadi Tersangka, Terjerat 2 Pasal
Nggak Ada Celah! Kecamatan Cinere Depok Dikuasai Pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq
Informasi Terbaru! Pendaftaran CPNS Dibuka 20 Agustus 2024, Ini Kebutuhan Formasi di Kota Depok
Partai Gerindra Dipastikan Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Dasco: Siapa Pasangannya? Tunggu Tanggal Mainnya
Bukan Wacana! Janji 925 Titik, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono Malah Bangun 1.056 Posyandu di Depok