RADARDEPOK.COM - Yeti Wulandari menepis stigma perempuan hanya memiliki kewajiban di rumah yang tidak bisa kemana-mana. Yeti membuktikan kiprah perempuan bisa lebih dari itu. Setelah melewati perjuangan yang panjang, Yeti Wulandari sudah membuktikan bahwa dirinya bisa dan mampu menjadi pemimpin DPRD Kota Depok.
Suara azan mengumandang. Yeti Wulandari bergegas pergi ke belakang untuk bersiap salat. Terdengar suara nyaring sendal karet basah keluar dari tempat wudhu.
Dari luar suara lirih merdu ayat-ayat suci Al Quran keluar dari mulu Yeti Wulandari. 20 menit berlalu, Yeti keluar dan kembali melanjutkan perbincangannya.
Yeti Wulandari bercerita, perjalanan seorang politisi sering kali tidak mulus. Tidak sedikit yang dia harus melewati berbagai tantangan, mulai dari kesulitan dalam menempuh pendidikan, membangun jaringan, hingga menghadapi kerasnya dunia politik. Menurut Yeti, salah satu kunci utama dalam membentuk karakter dan karier seorang politisi adalah pengalaman berorganisasi semasa kuliah.
"Seringkali adik-adik mahasiswa datang ke sini, mereka banyak berdiskusi atau mencari referensi untuk bahan skripsi. Saya selalu bilang kepada mereka, pengalaman yang paling penting selama kuliah bukan hanya soal nilai akademis, tapi bagaimana mereka terlibat dalam organisasi," ucap Yeti Wulandari dengan serius.
Bagi Yeti, berorganisasi di kampus adalah tempat yang sangat berharga untuk mengasah kemampuan kepemimpinan, memperluas jaringan, serta belajar bagaimana bekerja dalam tim. Menurutnya, banyak mahasiswa yang mungkin tidak menyadari betapa pentingnya pengalaman ini dalam membentuk karakter dan keterampilan yang akan sangat berguna di dunia kerja atau bahkan dunia politik.
"Berorganisasi itu memberikan bekal yang tak ternilai. Tidak hanya sekadar menambah pengalaman, tapi juga membuka kesempatan untuk menjalin koneksi yang luas," tambah Yeti Wulandari dengan serius.
Menjadi seorang politisi di Indonesia memang bukanlah perkara mudah, terutama bagi perempuan. Meskipun Indonesia telah banyak mengalami kemajuan dalam berbagai aspek, kenyataan bahwa dunia politik masih didominasi oleh kaum pria adalah sebuah tantangan besar. Terlebih lagi, dengan budaya yang masih memandang peran perempuan sebagai tiga M, yakni Macang yang artinya berdandan, Memasak dan Melayani. Perempuan yang ingin terjun ke dunia politik harus berjuang lebih keras untuk membuktikan bahwa para perempuan juga memiliki kapasitas dan kemampuan yang sama dengan pria.
Di Indonesia, masih ada pandangan yang menganggap bahwa peran perempuan seharusnya terbatas pada sektor domestik yaitu di rumah, sebagai ibu, istri, dan pengelola rumah tangga. Meskipun perempuan telah menunjukkan kontribusi besar di berbagai sektor, budaya patriarki yang mengakar sering kali membatasi perannya di ruang publik. Padahal, di tengah perubahan zaman, semakin banyak perempuan yang membuktikan dirinya mampu berkiprah di sektor publik, terutama dalam politik, ekonomi, dan sosial.
"Maka dari itu, ketika kita sebagai perempuan dipercaya bekerja di sektor publik, tolong tunjukan kalau kita ini mampu dan bisa seperti laki-laki," tegas Yeti Wulandari.
Banyak yang berpikir bahwa perempuan, dengan segala keterbatasan yang diciptakan oleh norma sosial, tidak cukup mampu untuk memimpin atau mengambil keputusan penting. Namun, bagi sejumlah politisi perempuan, keyakinan bahwa perempuan bisa memimpin dengan ketegasan dan kemampuan logis yang sama seperti laki-laki menjadi landasan dalam setiap langkahnya.
"Jangan hanya dilihat sebagai perempuan, tetapi lihatlah saya berdasarkan kemampuan saya. Saya bisa memimpin, saya bisa mengambil keputusan dengan tegas, dan saya juga memiliki logika yang sama dengan laki-laki," tutur Yeti Wulandari dengan serius.
Yeti Wulandari menegaskan, jika perempuan merasa setara, tunjukkan itu lewat tindakan, bukan dengan cara manja atau berharap ada perlakuan istimewa. Di dunia politik, semuanya sama. Baik itu perempuan ataupun laki-laki.
Artikel Terkait
Kadernya Mendapat Dugaan Tindak Persekusi Saat Kampanye Pilkada Depok oleh Kubu Sebelah, Imam Budi Hartono : Kami Sedih, Akan Kami Laporkan!
Bisa Jadi Ide Jualan yang Bakalan Laris! Ayo Cobain Puding Milo Coklat Kekinian yang Nyoklat Abis dan Mudah Dibuat Ini!
Sama Seperti Perdana, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq Bakal Kembali Hadirkan Kejutan Saat Debat Kedua Pilkada Depok
Relawan Kopi Bergairah! Siap Gedor Warga Sawangan Depok Ajak Coblos Imam-Ririn di 27 November
Peringati Hari Ayah: Imam Budi Hartono Katakan Seluruh Ayah Tangguh, Lanjutkan Pengorbanan Buat Keluarga!
Kondisi SDN Cinangka 3 Tak Layak, Yuni Indriany Langsung Prioritaskan Perbaikan di 2025