Senin, 22 Desember 2025

Kisah Penjual Roti Dorong di Depok : 23 Tahun Berdagang, Tak Takut Bersaing dengan Roti Modern

- Selasa, 11 April 2023 | 04:05 WIB
JUALAN : Agus (64), seorang penjual roti di Jalan Kartini. (Tracy Valerie Bacas/Radar Depok )
JUALAN : Agus (64), seorang penjual roti di Jalan Kartini. (Tracy Valerie Bacas/Radar Depok )

Agus senang. Si ibu ini menjadi pembeli pertama rotinya. “Alhamdulillah. Sudah ada yang beli. Biasa saya memang mengejar pembeli yang pulang kerja,” tambah Agus.

Baca Juga: 4 Prodi FKM dan FIK UI Peroleh Akreditasi Internasional AHPGS

Agus sudah 23 tahun menjual roti. Suka dan duka, panas dan hujan, sudah ia lewati sampai sejauh ini.

Rasa semangat tak pernah pudar dari dalam dirinya untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

"Saya sudah berjualan Roti Mayan Sari ini sejak tahun 2000. Terkadang saya merasa lelah, tetapi rasa semangat selalu mengalahkan rasa lelah saya tersebut," beber dia.

Baca Juga: Tanyakan Nasib Ayahnya, Mario Dandy Diminta Fokus Pada Kasusnya

Di tengah persaingan dengan roti modern yang kini mulai meningkat, Agus tak pernah merasa tersaingi. Tak pernah merasa takut akan kalah bersaing dengan roti-roti modern di luar sana.

Justru persaingan tersebut yang menjadi semangat bagi Agus untuk tetap berjualan. "Kunci utama saya dalam bersaing dengan roti jenis lain adalah Semangat, semangat, dan semangat. Karena dengan semangat, rasa lelah dan rasa persaingan itu akan hilang begitu saja," ungkapnya.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Besok Bebas, Lapas Sukamiskin Siapkan Pengecekan

Agus bercerita, terdapat perbedaan dari sebelum pandemi covid sampai dengan saat ini, pandemi Covid-19 sudah mereda.

"Dahulu ketika sebelum pandemi. Pembelinya sangat banyak. Namun, ketika Covid-19 terjadi, pembelinya berkurang drastis. Ketika pandemi tersebut pun, saya juga sempat jatuh sakit selama tiga bulan. Akhirnya saya memutuskan untuk beristirahat sejenak saat itu. Ketika sudah pulih, saya melanjutkan kembali berjualan Roti Mayan Sari ini," ucap Agus.

Baca Juga: Rumah Ditinggal Mudik Diawasi Polrestro Depok, Mau Seperti Itu Begini Caranya  

Ragam rasa ia jual. Mulai dari cokelat, kacang, keju, susu, kelapa, hingga donat. Ada juga roti tawar beragam bentuk. Harganya pun murah. Untuk roti Rp5 ribu, sementara roti tawar Rp12 ribu.

Saya tiap malam disini. Sampai tengah malam. Sehabisnya,” terangnya. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X