RADARDEPOK.COM - Program Integrasi Bisnis Perikanan Berbasis Komoditas Lokal menjadi acuan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Badan Riset Nasional (BRIN). Salah satunya dengan pengoptimalan Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Bojongsari yang kini semakin moderen setelah direnovasi Desember 2024.
Laporan : Fahmi Akbar
Catnya masih terlihat baru. Warna biru dan putihnya sangat mentereng ketika sampai di BBI Kecamatan Bojongsari. Bangunan yang dulu usang kini ingin dihidupkan kembali Pemkot Depok dan BRIN.
Alasannya, bangunan di Jalan Parung Poncol, Kelurahan Duren Mekar, Bojongsari ingin meningkatkan produksi ikan konsumsi lokal, khususnya Ikan Baung dan Ikan Lele Meladerma, sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Widyati Riyandani, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari visi besar untuk memanfaatkan potensi lokal.
“Kami ingin menciptakan sistem perikanan terpadu yang tidak hanya produktif tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat. Dengan pengembangan Balai Benih Ikan yang lebih representatif, Kota Depok dapat menjadi pusat produksi dan pembelajaran di bidang perikanan,” ungkap Widyati Riyandani, Minggu (19/1).
BBI Depok akan mengintegrasikan teknologi modern, seperti Internet of Things (IoT), untuk memantau dan mengelola kondisi budidaya secara real-time. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi sekaligus produktivitas budidaya ikan.
“Penggunaan teknologi IoT sangat penting untuk mendukung budidaya yang lebih modern. Kami juga mengembangkan inovasi pakan mandiri berbahan dasar biskuit reject sebagai alternatif ekonomis dan ramah lingkungan,” tambah Widyati.
Menurutnya, inovasi pakan ini tidak hanya membantu menekan biaya, tetapi juga memberikan solusi terhadap pengelolaan limbah makanan. Dalam program ini, Pemkot Depok juga melengkapi BBI dengan berbagai fasilitas yang baru.
Beberapa di antaranya adalah pembangunan guest house dengan kapasitas 24 orang, aula pelatihan yang dapat menampung hingga 50 orang, serta penambahan kolam dan induk ikan untuk budidaya.
“Kami tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga menyiapkan fasilitas yang mendukung pelatihan dan edukasi. Guest house dan aula ini kami siapkan untuk para peserta pelatihan maupun peneliti yang ingin mempelajari pengelolaan perikanan di sini,” jelas Widyati.
Selain itu, BBI juga akan dilengkapi dengan genset pendukung IoT dan fasilitas mini raiser untuk pengelolaan ikan. Penambahan gapura dan perbaikan infrastruktur lainnya juga dilakukan untuk memberikan tampilan yang lebih representatif.