RADARDEPOK.COM - Demi memastikan bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah tepat sasaran. Warga Serua mengadakan musyawarah kelurahan (Muskel). Sejumlah bantuan diejawantahkan, tak lupa dalam pertemuan tersebut fokus pada veridikasi dan validasi data penerima manfaat.
Laporan : Risky Dwi Lestari
Suasana aula Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Senin (19/5) pagi itu beda dari biasanya. Deretan kursi yang sudah disiapkan, sudah diisi ketua RT, RW, kader PKK, dan tokoh masyarakat.
Kedatangan para pemimpin lingkungan ini guna memastikan bantuan sosial dari pemerintah tepat sesuai sasaran.
Disela-sela kesibukannya, Petugas Puskesos Kelurahan Serua, Ahmad Rouf menjelaskan, muskel ini untuk verifikasi dan validasi data kependudukan serta Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Sebagai acuan utama, pemberian bantuan seperti PKH, BPNT (Sembako) dan Kartu Depok Sejahtera (KDS).
“Muskel ini untuk menyaring ulang data yang lama, mana yang masih layak dan mana yang tidak. Kami bahas bersama RT dan RW, karena ketua lingkungan yang paling tahu kondisi warganya,” jelas Ahmad Rouf.
Menurut data resmi, jumlah penduduk Kelurahan Serua pada 2024 mencapai 21.239 jiwa dengan 6.431 kepala keluarga (KK). Dari jumlah itu, yang masuk dalam DTKS periode 25 April 2025 tercatat sebanyak 7.920 jiwa atau 2.870 KK.
Artinya, sekitar 37,29% jiwa dan 44,63% KK dikategorikan sebagai masyarakat ber ekonomi tidak mampu. Namun, dari angka tersebut, tidak semuanya menerima bantuan.
Data per 25 Maret 2025 mencatat hanya 2.899 jiwa (13,65% dari total penduduk) yang menjadi penerima Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari APBN. Sedangkan bantuan sosial seperti PKH dan sembako hanya diterima oleh 865 KK.
Baca Juga: Raihan Prestasi SDN Pengasinan 3 Kota Depok: Borong Delapan Juara di LPP Tingkat Kecamatan
“Ada warga yang sudah lama terdata tapi sebenarnya kondisinya sudah berubah. Sudah mapan, pindah, bahkan ada yang sudah meninggal. Nah, mereka harus kita coret dan ganti dengan yang benar-benar butuh,” lanjut Ahmad Rouf.