Keinginan untuk memberikan kontribusi yang positif untuk negeri, hingga terlintas untuk mendirikan suatu komunitas literasi bagi anak-anak untuk mengurangi rendahnya minat membaca.
Laporan : Herdyan Anugrah
RADARDEPOK.COM, Hujan yang tak kunjung reda, terus mengguyur dengan derasnya. Rintikan hujan menetes dari atap salah satu bangunan yang berlokasi di Jalan Kiray 1A, Ciampeun, Kota Depok. Waktu menunjukan pukul 10:00 WIB.
Diantara berdirinya pemukiman rumah warga, terdapat salah satu bangunan yang menjadi tempat berkumpulnya suatu komunitas literasi, yang berdiri atas dasar ingin memberikan kontribusi untuk negeri.
Baca Juga: Dana Bantuan Naik, Ini Tanggapan Partai di Depok
Sudah sejak lama, Imam Arifa'illah Syaiful Huda, atau Kak Imam, tergerak di lubuk hatinya untuk sedikit memberikan kontribusinya untuk negeri. Namun dia bertanya pada dirinya sendiri, bagaimana caranya, dengan apa dia harus memberi, dan bersama siapa dia harus mengabdi.
Pertanyaan itu muncul silih berganti, di benak alumni Universitas Negeri Malang itu. Dia bingung belum menemuka solusi yang tepat, dengan kesabaran dan kegigihannya, dia mencoba terus berfikir. Berharap memperoleh sebuah ide cemerlang untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
Baca Juga: Camat Tapos Himbau Pemilik Kambing untuk Tingkatkan Keamanan
Kak Imam yang duduk di sofa sembari menenggak secangkir kopi hangat, mulai bercerita mengenai kebuntuannya menemukan sebuah ide, untuk mewujudkan mimpinya berkontribusi untuk negeri. Sedikit rasa kecewa dia rasakan, namun tidak membuatnya putus asa untuk terus menemukan ide-ide terbaik di kepalanya tersebut.
"Saya berjanji pada diri pibadi dan bangsa ini, saya akan mengabdi, berkontribusi, dan melakukan yang terbaik untuk negeri ini. Motto yang saya terapkan dalam diri saya dan terus dipegang teguh sampai sekarang yakni 'hidup berguna, mati berjasa'," ungkap dia.
Baca Juga: Rangkaian Dies Natalis Ke-73 UI Depok Resmi Ditutup, Sampai Ada Penampilan Yura Yunita
Melanjutkan obrolan sambil mendengar rintik hujan turun, dan kegembiraan anak-anak bermain air. Kak Imam bercerita, saat itu dia sedang menonton acara Kick Andy di salah satu stasiun televisi. Dia menyimak acara tersebut dengan seksama mengenai kontribusi yang diberikan kepada negeri ini. Dalam kesempatan itu, dia mencoba berpikir kembali mengenai apa yang dia impikan saat itu.
Baca Juga: 2 Cara Salin Link Url TikTok Untuk Download Video Tanpa Watermark Full HD
"Sungguh saya melihat orang-orang yang diundang dalam acara tersebut, mempunyai tekad yang sangat kuat dan besar untuk menjadi insan yang berguna bagi nusa dan bangsa, setelah itu saya terus berpikir, saya harus menjadi seperti mereka," ujar dia sambil memakan cemilan yang berada di atas meja.
Sejak saat itu, dia mencoba untuk mengamati permasalahan yang berada di lingkungan sekitar, menggali masalah mengenai pendidikan, kemiskinan, dan sosial. Hingga terlintas dalam pikirannya itu, masalah yang sampai saat ini harus diberikan solusi, yakni sulitnya anak-anak kurang mampu untuk memperoleh bahan belajar berupa buku.