Dalam kesempatan itu, Lurah Fatufeto, Wiljundaita Bunga menyebutkan, tradisi itu memang telah dijaga sejak lama dan menjadi kebiasaan warga Kota Kupang hingga saat ini.
"Memang seperti ini kebiasaan kotong (kita) sebagai masyarakat Kupang yang terkenal hidup rukun dan saling tolong menolong dalam suka maupun duka," ujar dia.
Baca Juga: Pengamat, Bahaya Besar Jika Mentri Nasdem di Resufle
Duka sudah pasti, kehilangan salah satu anggota keluarga Ndoen-Soeharly yang telah pergi untuk selamanya. Namun dalam rumah sederhana itu, suka juga sedia menghampiri. Pasalnya, hampir seluruh anggota keluarga berkumpul. Mulai dari yang belum bertemu sampai pada anggota baru dalam keluarga tersebut. (Bersambung)