RADARDEPOK.com – Menu makanan untuk pencegahan stunting tengah jadi pembicaraan hangat di masyarakat. Hal itu mencuat setelah temuan menu makanan stunting di Depok yang hanya berupa sayur sawi dan tahu, belum lama ini.
Sejumlah kalangan pun menduga ada penyalahgunaan anggaran dalam pengadaan menu stunting di Depok ini.
Bahkan, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin angkat bicara dan akan mengusut tuntas masalah menu stunting di Depok yang menurutnya sangat tidak sesuai.
Lantas, menu apa saya yang seharusnya ada pada makanan untuk pencegahan masalah stunting?
Baca Juga: Menikmati Segarnya Es Sekoteng Bogor Permai, Sekali Coba Pasti Ketagihan!
Dikutip RadarDepok.com dari laman Indonesi Baik, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis.
Kondisi ini biasanya terjadi pada seribu haru pertama sejak kelahirannya.
Untuk mengatasi hal itu, Kementerian Kesehatan telah melakukan langkah-langkah pencegahan, di antaranya menjalankan rekomendasi Isi Piringku dalam sekali makan.
Program Isi Piringku ini berupa sosialisasi soal kebutuhan gizi pada anak untuk mencegah masalah stunting.
Baca Juga: KPU dan TikTok MoU, Perkuat Partisipasi Masyarakat Terutama Pemilih Pemula
Adapun gizi yang harus terpenuhi untuk mencegah stunting, mulai dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan.
Komposisi gizi ini terdiri atas kombinasi buah dan sayur 50 persen, serta 50 persen lainnya harus berbentuk karbohidrat dan protein dengan pembagian sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat.
Sementara, Makanan pokok yang dimaksud bukan hanya nasi, melainkan juga bisa divariasikan dengan kentang, singkong, jagung, sagu, ubi, dan lain-lain.
Sedangkan lauk-pauk bisa berupa protein hewani daging sapi/ayam/unggas, ikan, telur, serta protein nabati tahu, tempe, dan produk olahannya.