RADARDEPOK.COM - Kabupaten Tasikmalaya dilanda banjir yang menggenangi sedikitnya sebelas titik di wilayah Singaparna.
Meski air cepat surut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa penanganan pasca-banjir dan langkah pencegahan tetap menjadi prioritas.
Melalui video yang diunggah di akun media sosial pribadinya, @dedimulyadi71, Dedi menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa warga.
Ia menilai bahwa walaupun banjir hanya berlangsung sebentar akibat luapan sungai, penelusuran penyebab dan perbaikan tata ruang wilayah harus segera dilakukan.
Dedi mengungkapkan, dirinya telah menginstruksikan tiga langkah penting untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Mulai dari pengecekan sungai dan drainase, pengawasan hulu sungai, dan mengkoordinasi dengan pemerintah kabupaten.
Dedi Mulyadi menginfokan bahwa tim dari PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) dan Dinas Perumahan-Pemukiman segera diterjunkan ke lokasi untuk memeriksa kondisi sungai.
Fokusnya adalah memastikan tidak ada pendangkalan atau penyempitan aliran sungai. Selain itu, drainase di wilayah Kota Tasikmalaya terutama di daerah tinggi akan diperiksa apakah tersumbat oleh sampah atau terhalang bangunan baru.
Baca Juga: Solusi Pencari Kerja di Jawa Barat, Depok Bakal Adopsi Program Gelik
Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat juga mengkoordinasi untuk mengecek kawasan hulu untuk memastikan tidak ada kerusakan lingkungan seperti alih fungsi lahan hijau menjadi pemukiman atau aktivitas pertambangan yang memicu sedimentasi berlebih di sungai.
Dedi juga mengaku sudah mencoba menghubungi Bupati Tasikmalaya pada pukul 06.30 pagi untuk membahas langkah penanganan. Namun, belum ada tanggapan.
“Saya sudah telepon tadi ke Bupati Kabupaten Tasik jam 06.30, tetapi kelihatannya Pak Bupatinya masih ada kegiatan atau hp-nya tidak dipegang,” ujar Dedi.
Ia berharap bupati segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna memastikan tata ruang wilayah sudah sesuai aturan dan aman dari potensi bencana.