RADARDEPOK.COM - Isu terkait besarnya anggaran tunjangan rumah jabatan Gubernur Jawa Barat yang mencapai Rp14 miliar per tahun sempat menuai keluhan.
Ada yang menilai angka tersebut terlalu tinggi dan berpotensi tidak sejalan dengan kebutuhan publik.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Anggaran Jawa Barat sebelumnya telah memberikan klarifikasi.
Baca Juga: BRI BO Jakarta Warung Buncit Maksimalkan Pelayanan di HPN 2025
Tidak lama berselang, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga menyampaikan penjelasan langsung melalui unggahan video di akun media sosial pribadinya, @dedimulyadi71, pada Senin, 15 September 2025.
Dalam videonya, Dedi menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak menggunakan anggaran sebesar itu untuk kepentingan pribadi, apalagi sekadar untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari.
“Nih makan hari ini ada bala-bala, ada lotek, ada es kelapa, ada pisang, ada nasi timbel. Semuanya bersumber dari lingkungan tempat tinggal saya. Saya tinggal di Lembur Pakuan, bukan di Gedung Pakuan,” ungkapnya.
Baca Juga: Udang Saus Mentega, Ide Bekal Favorit yang Bikin Nagih
Sambil memperlihatkan apa yang menjadi makan malamnya, Dedi menegaskan tidak menggunakan dana tersebut untuk pribadi.
Bahkan ia menjelaskan bahwa sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, dirinya tidak menempati rumah dinas resmi yang telah disediakan pemerintah.
Untuk kebutuhan sehari-hari, sebagian besar sumber pangan diperoleh langsung dari lingkungan tempat tinggalnya.
Baca Juga: Irigasi Diperbaiki, 80 Hektar Lahan Persawahan Kembali Hidup
“Karena ada sawah, ada kebun, seluruh panganan tersedia. Ada kolam ikan juga. Jadi Insya Allah saya tidak menggunakan dana APBD yang Rp14 miliar itu untuk makan. Anggaran APBD Jawa Barat diprioritaskan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk makan-makannya Gubernur,” ungkap Dedi dalam akhir videonya.***