Oleh : Ustadz Ade Permana, S. Pd.
RADARDEPOK.COM - الِ تْغَ فْيِ نَِ لُِ اِ َِّس وِ ا اَِالَهْ وْغَرِ لِلَهَهْ لُِ اِ َِّس نَِها اَ أَِهْدَهُ أَِ س ن وَِ
ُ
لَهَ اِلَهفَوُ اِلَهفَوُ رُ اِ هُِّهَنََ مَُِسْهًا نَِبْهُ اَِرَوُ لَهُ بَِ لَسغَِ
الَه وَسلَهَةَ اَِأسدى اِلأَاَنَةَ اَِنَصَحض اِلأُساةَ صََِلسى اِللُِ نَِلَى وَِهِّهِنََ مُِضسِْهٍ صَِلَةً يِ رَْضِى بَِس حَِسجَستِنَس اَِي وَُ جُ بَِسلُِ بََتِنَسِ
اَيَمْوِهْ نَس بَِس هَِس أَِنْهَئِنَس اَِوَلسمَ نَِلَهْ اَِنَلَى صَِحْبِ اِلَهطسهِّبِيْ اَِآلَهِ اِلأَطْدَسرِ اَِاَ سِاِالَِ أَِساس بِ فَْهُ فََِإِنِّ أُِاْصِهْمُمْ اَِن وَْتِى بِغَ رْ ى اِلِ اِلَهفَلِيِّ اِلَهرَهِيْ الَهرَئِ فِ ِْ مُِْمَمِلِغَسبِ اِلَهمَ يِْ: يَِٰۤأَِ
ي دَِس ٱِلَهسذِي ءَِااَنُ ا ٱِتس رُ اِ ٱِ س للَِّ حَِ س قِ
تِ ا فِیلِغَ بِ ٱِ س للِِّ يِ مَِ خَِلَقَ ٱِلَه س ت ࣰ تُ رَستِ اۦَِلَ تَُِ تُ س لِسل اَِأَنغُم اتۡلِ نَِ. اَِقَ :ِ َ لِِ س ن نِسهةَ ٱِلَه شدُ رِِ نِنهَ ٱِ س للِِّ ٱِثۡ نَس نَِشَ هَِدۡ
لَِهِكَِ ٱِلَههِّي ٱِۡلَهرَِهِِّ اَٱلۡأَرۡضَِ اِنۡ دَسٰۤ أَِرۡب فَةٌ حُِ مٌ ذ
ࣰ لَِ سَْ يِ رَُِ غِلُ نَمُمِۡلَِسٰۤفسة ࣰ مُ فَِلَ تَِظۡلِ ا فِهدِ س أَِنوُتَمُ مۡ اَِقَ غِلُ ا۟ ٱِۡلَه شُْۡ لِيَِْلَِسٰۤفسة
اَِٱنۡلَ اِ أَِ س ن ٱِ س للَِّ اَِعَ ٱِۡلَه غُْسرِيَِْ.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Pada kesempatan yang mulia ini, khatib mengingatkan kepada para jamaah sekalian, wabil khusus
kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa mengingatkan dan menguatkan ketakwaan kita kepada Allah
swt dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga kita akan senantiasa
bisa menjadi pribadi yang mampu membuahkan hasil dari takwa yakni turunnya keberkahan dari langit
dan mampu menjadi modal untuk merawat jagad dan membangun peradaban yang damai dan mulia.
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat al-A’raf ayat 96:
ءَِٰۤااَنُ ا اَِٱتس رَ ا لَِهَوَغَحۡنَس نَِلَۡهدِم بِ لَ ت
اِّ ٱِلَه س تِ سَْٰۤءِ اَِٱلۡأَرۡضِ اَِلَهَ مِ لَِسذبُ ا فَِأَخَذۡن دُم بِسَلَِسنُ ا۟ يَِمۡتِبُ نَِ ࣲ اَلَهَ أَِ س ن أَِهۡ ٱِ َِۡلَهرُ ى
Artinya: “Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan
untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul
dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.”
Dari ayat ini kita bisa memahami ketakwaan bisa membuahkan keberkahan. Dengan ketakwaan yang
kuat, seseorang akan mampu menjauhkan diri dari segala yang dilarang oleh Allah seperti kemusyrikan
dan berbuat kerusakan di bumi. Dengan hal ini maka niscaya Allah akan melimpahkan kebaikan yang
banyak, baik dari langit seperti hujan yang menyirami dan menyuburkan bumi, sehingga tumbuhlah
tanam-tanaman dan berkembang-biaklah hewan ternak yang kesemuanya sangat diperlukan bagi
manusia.
Selain kebaikan dari langit, keberkahan dan kebaikan pun akan muncul dari bumi di antaranya adalah
banyaknya kesempatan manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan, serta kemampuan memahami
Ayatullah (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan Sunnatullah (ketentuan Allah) yang berlaku di alam ini. Hal
ini akan menjadi sumber kemaslahatan untuk membina kehidupan yang baik, serta menghindarkan
malapetaka sebab tidak mensyukuri nikmat dan karunia-Nya.
Ayat ketakwaan ini mengingatkan kepada kita semua untuk senantiasa merawat jagat ini baik secara
jasmani maupun ruhani. Secara jasmani kita harus menjaga alam agar senantiasa mampu menjadi
tempat tinggal yang nyaman dan sehat jauh dari musibah seperti banjir, tanah longsor, dan pemanasan
global. Sementara secara rohani kita harus menjaga suasana kehidupan di dunia ini jauh dari
permusuhan, konflik, dan peperangan yang membawa kepada kesengsaraan dan keterpurukan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kita akan menjelajahi 3 poin utama yang menjadi pondasi peradaban Islam yang kokoh, yang di nukil
dari ayat-ayat suci Al-Qur'an, hadis-hadis Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dan tafsir yang relevan.
1. Pondasi Tauhid, hal ini telah Allah jelaskan dalam kalam-Nya:
اَاَس خَِلَرۡتُ ٱِلِۡ س اَِٱلِۡنسَِ لِسل لَِههَ فِۡبُهُانِِ
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Q.S.
Adh-Dhariyat: 56)
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa tauhid adalah sebagai pondasi utama, yang mengajarkan
bahwa kehidupan ini ditujukan untuk beribadah kepada Allah, menyatukan segala perbuatan kita dalam
ketaatan kepada-Nya.
2. Keadilan dan Akhlak Mulia, hal ini berlandaskan firman Allah swt:
لِ س ن ٱِ س للَِِِّ
ۡ
یَاُ بِِٱۡلَهفَهۡلِ اَِٱلِۡحۡتَ اَِلِِيغَسٰۤ ىِ ذِِی ٱِۡلَهرُ بِ اَِِي نَِۡ دَ ىِ نَِ ٱِۡلَهوَحۡشَسٰۤءِ اَِٱۡلَه نُْمَ اَِٱۡلَهبَ فِۡ یِ يَِفِظُمُمِۡ لَِهَفَلسمُمۡ تَِذَس ل انَِ
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat baik, dan memberi kepada kerabat; dan
Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan." (Q.S. An-Nahl: 90)
Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa pondasi peradaban Islam ditegakkan dengan keadilan dan
akhlak yang mulia, yang mana 2 hal hal tersebut akan menciptakan masyarakat yang harmonis dan
penuh kasih sayang.
3. Ilmu dan Pendidikan, sebagaimana firman-Nya:
..........اَقُ سِ ِربِّ زِدۡنِِی نِلۡ سًِْ
Artinya: “Dan katakanlah, 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu.'" (Q.S. Thaha: 114)
Ilmu sebagai pilar peradaban memberikan informasi penting bahwa Islam adalah agama yang rasional
dan ilmiah yang mendasarkan segala aspek kehidupannnya dengan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan mempunyai andil yang cukup besar dalam membentuk peradaban umat Islam. Islam
adalah agama yang sangat peduli dengan ilmu pengetahuan. Hal ini terbukti sumber hukum Islam (al -
Qur’an dan hadits) mewajibkan umatnya untuk mengagungkan dan menghargai ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan sangat urgent dalam memberdayakan umat untuk mencapai peradaban yang sangat
tinggi. Sebab ilmu pengetahuan memberikan kontribusi yang luar biasa luasnya dalam kemajuan menuju
masyarakat madani.
Pentingnya ilmu pengetahuan untuk mengatasi Berbagai problema hidup dan kehidupan, mendorong
kemajuan di segala bidang dan untuk menghadapi tantangan zaman. Hal ini dibuktikan dalam perjalanan
sejarah umat Islam, peradaban selalu muncul dan berkembang sesuai kemajuan zaman, begitulah ulama
Islam terdahulu mencatatnya dalam sebuah sejarah peradaban Islam.
Perdamaian menjadi modal utama yang sangat penting dalam menjalankan fungsi dan misi manusia di
dunia yakni beribadah kepada Allah. Akan sangat sulit sekali beribadah jika perdamaian sudah tidak ada
lagi di sekitar kita. Akan sangat sulit sekali kita bisa beribadah jika konflik terus berkecamuk, peperangan
terus berkobar, dan perdamaian menjadi barang yang mahal.
Kita harus senantiasa merawat jagat ini dan membangun peradaban yang penuh dengan perdamaian.
Kita harus menjadi agen yang mampu menjaga diri agar tidak menjadi perusak dan merugikan orang
lain. Rasulullah saw bersabda:
الَهْ تُْلِمُ اَِ وَِلِمَ اِلَهْ تُْلِ نَ اِ لَِهِتَسنِ اَِيَهِ Artinya: "Seorang Muslim adalah orang yang sanggup menjamin keselamatan orangorang Muslim
lainnya dari gangguan lisan dan tangannya." (HR Bukhari)
Terlebih, manusia diciptakan oleh Allah dimuka bumi ini sebagai pemimpin dari makhluk yang ada di
bumi dan menjadi penentu keberlangsungan kehidupan bumi. Sehingga manusia harus dengan bijak
mengemban amanah yang berat ini. Allah berfirman:
ىمَةِ لِنِِّ
قَِسلَهُ ا أَِتَۡفَ فِ ُِِهدَس اَِ يِ وُِۡتِهُِ فِِهدَس اَِِيَِتۡوِكُِ ٱِلَههِّاَسٰۤءَِ اَِنَۡ نُِتَبِّحُِ ࣰۖ فِ ِِی ٱِلۡأَرۡضِِ خَِلِِهوَة ࣱ اَلِذۡ قَِسلَ رَِب كَ لَِهِلۡ لََْ ی جَِسنِ
قَِۖسلَ لِنِِّ
بَِ هِْۡكَ اَِن رَُهِّسُ لَِهَكَ یِٰۤ أَِنۡلَمُ اَِس لَِ تَِ فۡلَ نَِ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah
di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan
darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al-Baqarah: 30)
Saking beratnya amanat menjadi pemimpin di bumi ini, sampai-sampai bumi sendiri dan langit menolak
ketika ditawari Allah untuk menjadi pemimpin. Hal ini tersurat dalam AlQur’an Al-Ahzab ayat 72:
تِِ اَِٱلۡأَرۡضِِ اَِٱلِۡبَسلِ فَِأَب لِسنَ نَِ ضۡنَس ٱِلۡأَاَسنَةَِ نَِلَى ٱِلَه س ت
يْۡ أَِن یَِِۡ لِْۡنَ دَس اَِأَهۡوَرۡ اِنۡ دَس اَِحَََلَدَس ٱِِۖ
لِۡنتَ لِنس لۥَِسنَِ
ظَلُ اًِسجَدُ لًِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung;
tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya.
Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh.”
Demikian khutbah jumat yang dapat khatib sampaikan, semoga dapat menggugah hati kita semua,
untuk selalu mengembangkan peradaban islam, berlandaskan pada tauhid yang kokoh, akhlak yang
terpuji dan ilmu yang luas. Aamiin
أَقُ لُ قَِ لِْ هِذَا اَِأَوْغَ فْوِ اِللَ لِْ اَِلَهَمُمْ فََِسوِْغَ فْوِ اْ لَِنس هُِ اِلَِْهفَوُ رُ اِلَهس حِهْمُِ
Khuthbah II
الَْْ هُِْ لِلِّّ اَِلَوَى اَِأُصَلِّى اَِأُوَلِّمُ نَِلَى وَِهِّهِنََ مُِسهٍ اِلَهْ تُْطَوَى اََِنَلَى آِلَهِ اَِأصْحَسبِأَهْ اِ ِلَهْ فَس. أَِهِْدَهُ أَِنْ لَِللَه لِسل اِللُِ
اَحْهَ لَِ هَِ يْكَ لَِهَ اََِأَهْدَهُ أَِ س ن مَُِسْهًا نَِبْهُ اَِرَوُ لَهُ أَساس بِ فَْهُ فََِ هَس أَِي دَس اِلَهْ تُْلِ نَ أَُِاْصِهْمُمْ اَِن وَْتِى بِغَ رْ ى اِللِ اِلَهفَلِيِّ اِلَهْفَسظِهْمِ اَِانْلَ ا أَِ س ن اِللَ أَِاَ لُمْ بَِِاْ نَِظِهمٍ أََِاَ لُمِْ
بَِلَه س صلَةِ اَِالَه س تلَمِ نَِلَى نَِبِهِّ اِلَهْمَ يِْ فَِ رَسلَِ: لِ س ن ٱِ س للَِّ ىمَغَ اَاَلَ يۥُِصَل نَِ نَِلَى ٱِلَهنسبِ یِِّ يَِٰۤأَِ
ي دَِس ٱِلَهسذِِي ءَِااَنُ ا صَِل ا نَِلَِۡهِ اَِوَلِّ اِ۟
تَتۡلِه سًْ اََِلَهسلدُمسِ صَِ نِ َِّلَي وَِهِّهِنََ مَُِ هٍِّْ اِنلى آِلِ وَِهِّهِنََ مَُِسْهٍِلَِ سَْ صَِلسبْتَ نَِلَى وَِهِّهِنََِ لِبْ اهِهْمَ اَِنَلَى آِلِ وَِهِّهِنََِ لِبْ اهِهْمَِ
اَبََرِكْ نَِلَي وَِهِّهِنََ مَُِسْهٍ اَِنَلَى آِلِ وَِهِّهِنََِ مَُِسْهٍلَِ سَْ بََِرَلْتَ نَِلَى وَِهِّهِنََِ لِبْ اهِهْمَ اَِنَلَى آِلِ وَِهِّهِنََِ لِبْ اهِهْمَ فِْ اِلَهْفَسلَهَ يَِِْ
لِنسكَ حََِِهْهٌ مَِِهْهٌِ. اَِلَهلسدُسم اِغْوِ لَِهِلْ تُْلِ يَِْ اَِالَهْ تُْلِ سَْتِ اََِالَهْ ؤُْاِنِيَْ اَِالَهْ ؤُْاِنَستِ اِْلأَحْهَسءِ اِنْ دُمْ اَِاْلأَاْ اتِ أَِلَهلدسم اِدْفَعْ نَِ س الَهبلَء اَِالَه بَء اَِالَهوخْشَسء اَِالَهْ نُْمَ اَِالَهْبَ فْيَ اَِالَه تِهُ فَ اِلَهْ خُْغَلِوَةَ اِالَه س شهَائِهَ اِا حَُِ اََِس ظَِدَ اِنْ دَس اَِاَس بَِطَ فَِ بِ لََِِهِنََ هَِذَاِ
خَِس س صةً اَِِاِ بِ لُْهَانِ اِلَهْ تُْلِ يَِْ نَِساَةً لََِنسكَ نَِلَىلُِ هِ َِّيْءٍ قَِهِي .
نِبَسدَ اِللِ لَِ س ن ٱِ س للَِِِّ
ۡ
یَاُ بِِٱۡلَهفَهۡلِ اَِٱلِۡحۡتَ اَِلِِيغَسٰۤ ىِ ذِی ٱِۡلَهرُ بِ اَِِي نَِۡ دَ ىِ نَِ ٱِۡلَهوَحۡشَسٰۤءِِ اَِٱۡلَه نُْمَ اَِٱۡلَهبَ فِۡ یِ يَِفِظُمُمِۡ لَِهَفَلسمُمِۡ
تَذَس ل انَِ. فَِسذلُْ اِلَ اِلَهْفَظِهْمِ يَِذْلُ لُمْ اَِ لَِهِذِلْ اِلِ اِلَْبَ.***
Penulis Juga :
Pimpinan Majlis Dzikir & Ilmu Hikmah Hudhurul Qolbi
Ketua Bidang Dakwah Forum Ulama & Aktifis Islam (FORMULA) Kota Depok & Ketua Umum FORMULA KECAMATAN CIMANGGIS
Artikel Terkait
Ada Timnas Israel di World Beach Games, Sikap Gubernur Bali I Wayan Koster di Pertanyakan
Tentara Israel Serang Masjid Al-Aqsa, Din Syamsuddin: Sungguh Biadab dan Pelanggaran HAM Berat
Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Palestina di Tepi Barat
Mantan Petinggi Mossad : Israel Kini Menanggung Akibatnya Karena Mengabaikan Isu Palestina Beberapa Dekade
WNI Diminta Tinggalkan Wilayah Konflik : Israel Serang Darat, Hamas Ancam Bunuh Sandera