Senin, 22 Desember 2025

Drama Emosi Di rumah, Apa Yang Sebenarnya Terjadi Di Otak Anak?

- Minggu, 30 November 2025 | 18:13 WIB
Sheyla Riana Dewi, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Psikologi (2025)
Sheyla Riana Dewi, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Psikologi (2025)

Bagian otak yang bertugas mengendalikan emosi dan perilaku, yaitu prefrontal cortex (PFC), berkembang paling lambat dan baru matang sekitar usia 20-an. Ini berarti:

●anak belum mampu memilih respons yang tenang

●anak belum bisa merasionalisasi perasaan

●anak belum bisa menunda keinginan

●anak belum stabil dalam mengelola frustrasi.

Jadi ketika anak marah karena salah satu puzzle tidak pas, itu bukan akting atau drama berlebihan tapi itu adalah otak yang belum punya alat lengkap untuk memproses emosi sulit.

Baca Juga: Wisuda Unindra ke-100: Lulusan Harus Dapat Keluar dari Sekat Kelimuan dan dapat Menginspirasi Masyarakat

Mengapa Konflik Kecil Bisa Jadi “Besar” bagi Anak?

Kita sering melihat konflik kecil, tetapi bagi otak anak hal itu dapat berarti:

●“Aku tidak aman”

●“Aku tidak dipahami”

●“Aku kehilangan kontrol”

Karena Amigdala aktif duluan, otak anak tidak bisa berpikir jernih. PFC yang fungsinya menenangkan dan mengatur belum bisa bekerja saat itu. Hasilnya ? teriakan, tangisan, banting barang, ngambek.

Baca Juga: Dosen FEB UI Mengajar dan Belajar “Sustainability” bersama Prince of Songkla University di Thailand

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB
X