Baca Juga: Ribuan Anak Yatim di Depok Berdoa di Ultah Ganjar
Mengembalikan Kewarasan
Pada tahun politik sekarang ini sumpah pemuda dapat kita jadikan sebagai momentum (meminjam istilah Calon Presiden RI 2024 Anies Baswedan) dalam Mengembalikan Kewarasan dalam berbangsa dan bernegara.
Narasi ini merupakan bentuk keprihatinan yang sangat dalam bagi kita sebagai warga negara, bahwa ada persoalan serius yang sedang terjadi pada bangsa kita saat ini.
Hal ini tetntu bukan tanpa alasan, karena beberapa minggu tetakhir ini kita dipertontonkan oleh sikap pengusa yang menjadikan negara sebagai korporasi milik pribadi.
Baca Juga: Chelsea Islan, Syifa Hadju hingga Sarah Sechan Ramaikan The Girl Fest Roadshow Bandung
Lembaga-lembaga tinggi negara dikuasai, eksekutif, legislatif, bahkan yudikatif ada dalam genggaman kekuasaan Presiden, bahkan belum ada dalam sejarah anak Presiden yang belum cukup umur dikatrol melalui kekuatan yudikatif yang dikomandani oleh pamannya sendiri, suatu tindakan yang jauh dari etika dan moral penyelenggara negara, dan hari ini kita bangsa Indonesia dipertontonkan oleh fakta tentang drama yang memuakkan itu, yang merupakan sebuah catatan terburuk dalam sejarah Republik ini sejak berdirinya hingga saat ini.
Peristiwa ini tentu menjadi catatan penting bagi anak-anak muda bangsa ini, mengingat ada ribuan anak-anak muda berprestasi dan layak mendapatkan kesempatan untuk menjadi nahkoda bagi perjalanan bangsa kedepan, akan tetapi rakyat justru disuguhkan dengan satu anak muda yang belum memiliki rekam jejak maupun prestasi apapun, hanya karena dia merupakan anak Presiden.
Baca Juga: Sobat Depok Wajib Coba! 5 Tempat Camping Seru di Purwakarta untuk Liburan Berkualitas
Tentu saja hal ini bukan hanya mencederai semangat Sumpah Pemuda, dimana bangsa ini seharusnya dipertontonkan dengan kontestasi gagasan-gagasan besar dalam membangun negeri, berubah menjadi drama adu kekuatan.
Melakukan akrobat politik termasuk mengakali kunstitusi dan menggunakan Mahkamah Konstitusi demi melajutkan kekuasaan, pemilu yang seharusnya menjadi ajang kontestasi gagasan menjadi arena drama politik dengan judul ‘Putra Mahkota’.
Jalan Menuju Perubahan
Karena itu dalam waktu yang kurang dari empat bulan menuju pemilu ini saatnya kita memilih dan memilah sebelum menentukan, didepan mata kita tersedia pilihan untuk melanjutkan apa yang kita rasakan saat ini atau memilih jalan lain yaitu jalan menuju perubahan.
Baca Juga: Hardiono Targetkan Suara Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar di Depok Capai 80 Persen
Perubahan bagi suatu bangsa merupakan suatu keniscayaan, bukan sekedar janji manis ataupun propaganda politik, setiap rezim tentu mewarisi legasi rezim sebelumnya dengan sejumlah catatan, maka perubahan bukan berarti merubah segala yang telah ada dan dilakukan saat ini akan tetapi perubahan adalah Al-muhafadhotu 'ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah. (Memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik).