1.Vektor (pembawa virus dengue/nyamuk)
Meningkatnya perkembangbiakan nyamuk serta transportasi vektor dari satu tempat ke tempat lainnya meningkatkan transmisi virus dengue.
Transportasi vektor dari satu tempat ke tempat lainnya juga dipengaruhi oleh meningkatnya mobilisasi manusia dari satu daerah ke daerah lainnya melalui jalur darat, laut, dan udara.
2.Pejamu (yang terjangkit virus dengue) dan kondisi Pejamu
Virus dengue didapatkan dari pejamu seperti manusia/hewan yang tejangkit demam berdarah lalu menularkan kepada pejamu sehat lain yang belum terjangkit.
Baca Juga: Coba Nikmati Kesegaran Air Terjun Kembar Unik yang Berada di Kaki Gunung Galunggung Tasikmalaya Ini!
Semakin banyak pejamu yang terjangkit demam berdarah maka kasus demam berdarah akan meningkat pula.
Selain itu, imunitas tubuh seseorang juga berperan penting.
Semakin turun daya imun seseorang maka akan semakin besar risiko seseorang untuk terjangkit demam berdarah dengan gejala yang lebih berat.
Kelompok manusia dengan daya imun yang belum atau kurang sempurna seperti anak-anak, lansia, orang-orang yang sedang menjalani pengobatan dengan respon menurunkan imun tubuh (seperti pasien kanker, Diabetes Mellitus, HIV, lupus, dan lain-lain), dan orang-orang yang sedang tidak ‘fit’ paling berisiko besar untuk mengidap gejala demam berdarah.
Baca Juga: Resep Praktis Membuat Nasi Liwet Tanpa Santan, Mudah dan Enak
3.Lingkungan
Musim peralihan menyebabkan curah hujan yang tinggi, banyaknya genangan air, dan meningkatkan kelembapan udara sehingga sangat ideal untuk perkembangbiakan nyamuk.
Sanitasi yang kurang baik, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan, dan kepadatan jumlah penduduk di suatu wilayah dapat meningkatkan jumlah sarang nyamuk.
Pada penyakit demam berdarah, terjadi kenaikan hemokonsentrasi darah atau meningkatnya kekentalan darah penderita yang disebabkan karena cairan plasma darah yang bocor ke jaringan.