- Integrity
Salah satu karakter yang sangat baik untuk dicontoh bagi para generasi muda dalam sosok Gugi adalah integritas, hal ini bukan hanya saat Gugi menjadi sosok individu namun hal ini juga diteladankan dan implementasikan di tempat kerjanya. Dalam interview Gugi mencontohkan bahwa positioning Levner sebagai konsultan adalah harus independent dan tidak berpihak, hal ini diyakini Gugi dapat selalu dilakukan karena dia meyakini SDM Levner memiliki kemampuan dan Levner juga telah memiliki infrastruktur jaringan subject metter expert yang mumpuni. Gugi meyakinkan bahwa setiap ada percobaan suap dan “proyek titipan” tidak akan diterima oleh Levner, dengan cara memberikan kutipan “Levner is not impress but impact”.
Baca Juga: 81 Siswa SD Muhammadiyah Meruyung Depok Diwisuda, Siswa Berprestasi Dapat Penghargaan
- Humble demeanor
Sosok Gugi yang humoris juga memperngaruhi cara kerja yang diterapkan saat memimpin Levner dengan cara membuat suasana kantor senyaman mungkin, jam dan hari kerja kantor sefleksible mungkin, menginisiasi kegiatan – kegiatan fun sport dan rekreasi bersama sekaligus brainstoring ide bersama seluruh tim Levner. Bisa dipastikan cara yang arrogant dalam memimpin generasi muda bukanlah hal yang tepat diterapkan.
- Luck factor
Pada bagian ini penulis ingin menghighlight bahawa faktor keberuntungan bukan semata – sama turun dari langit, namun ada hubungan sebab akibat sehingga faktor keberuntungan dapat mucul. Hal ini dicontohkan oleh Gugi dari jalan yang dia dapatkan saat mendapatkan proyek yang tidak diduga – duga, melalui Linkedin dan social media lainnya. Hal yang membuat Perusahaan sekelas Pertamina dapat menghubungi melalui social media adalah reputasi dan kepercayaan yang dinilai dari sosok CEO muda dengan personal branding yang diciptakan oleh Gugi. Menurutnya, “Saya memiliki peran dalam menjaga citra & reputasi perusahaan, dan kepercayaan klien agar terjadi repetition dengan memberikan contoh dan reputasi baik pada portfolio saya”. Cara mendesain personal branding sangat efektif untuk menjangkau pasar yang belum kita kenali dan saat baru memulai usaha, karena hanya itu yang dapat diperlihatkan untuk memberikan keyakinan kepada calon klien, terutama untuk bisnis di bidang jasa konsultasi, karena produk yang dijual adalah metodelogi bukan komoditas.
Baca Juga: Paman Pelaku Rudapaksa di Depok jadi Tersangka
Sebagai penutup, bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia dalam waktu dekat harus disambut dan dipersiapkan dengan baik salah satu dengan menemukan dan memberikan kesempatan para generasi muda (milenial) untuk berada pada posisi pengambilan Keputusan, manajerial, dan pengelolaan sumber daya karena talenta muda memiliki apa yang tidak dimiliki oleh generasi sebelumnya dan tantangan di masa depan jauh akan lebih komplek dan tidak terduga. Sehingga generasi yang memiliki adaptasi yang baik dan mengedepankan semangat berinovasi adalah pilihan yang tepat untuk diperhitungkan sebagai alternatif kepemimpinan selanjutnya, kepemimpinan milenial. (4 SB IPB E90).***