Pimpinan Paragon memiliki sudut pandang bahwa target pencapaian bisnis bukanlah merupakan destinasi atau tujuan utama, melainkan sebagai petunjuk (Guidance) yang dicapai melalui aplikasi dan integrasi dari 5 core values (nilai inti) dan 7 basic identity (identitas dasar) dari seluruh Paragonian di semua tingkatan. Keutamaan untuk selalu berangkat dari nilai-nilai inti (Core Values) dan identitas dasar (Basic Identity) ini dapat dianalogikan dengan kuat bahwa suatu niat yang benar, dijalankan dengan cara yang benar, akan menghasilkan sesuatu yang baik, secara berkesinambungan.
Tantangan dan dinamika dalam bisnis adalah suatu keniscayaan, pada era COVID-19, tak terkecuali dari semua bisnis dan sektor yang terdampak oleh pandemi tersebut, Paragon juga menghadapi tantangan luar biasa, dimana pada kondisi terberat, penjualan atau omzet mencapai hanya 30% dari pencapaian pada kondisi normal. Pucuk Pimpinan Paragon menghadapi situasi tersebut dengan memberikan contoh langsung (Lead by Example dan Walk the Talk) kepada seluruh Paragonian, dengan tetap berusaha sebaik mungkin menjalankan operasional bisnis dengan tetap secara berkala mengunjungi area penjualan dan berada bersama tim dalam situasi tersulit, dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan pada saat itu. Hal tersebut terbukti memberikan motivasi bagi tim, khususnya ujung tombak penjualan dan distribusi dimana ritme dan konsistensi merupakan kunci utama dalam pencapaian bisnis.
Untuk memberikan inspirasi, semangat dan motivasi bagi Paragonian, manajemen juga berupaya memberikan tema-tema yang segar yang berwujud dalam tagline yang ditawarkan dengan simple dan menarik sehingga menjadi suatu istilah baku yang terinternalisasi, misalnya, yang terkini “Berani…seberani itu” yang dapat ditafisirkan bahwa sebagai Paragonian harus berani : berani mencoba, mengambil resiko (risk taker) secara terukur, dan tentunya berani menerima konsekuensi untuk mencapai suatu tujuan yang baik dan bermanfaat.
Penanaman jiwa pembelajar dalam berbagai wujudnya juga sesuatu yang dianggap sebagai investasi yang tidak pernah merugi bagi organisasi, karena dengan Paragonian yang semakin pandai, memiliki kompetensi yang baik hard maupun soft skill maka misi organisasi untuk mengembangkan Paragonian (people development) juga dapat tercapai. Salah satu contohnya adalah dimiliknya ruang-ruang membaca dan belajar pada fasilitas kantor dan pabrik Paragon. Pada setiap hari Jum’at, Paragonian diberikan kesempatan dan waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan pembelajar, misalnya dengan mendapatkan pengetahuan tambahan dari narasumber yang diundang untuk suatu topik yang menarik dan relevan, juga melakukan coaching dan diskusi.
Bagian dari Misi dan nilai-nilai perusahaan, Paragon konsisten untuk terus menebar kemanfaatan untuk negeri. Lima bidang yang menjadi perhatian serius adalah pemberdayaan wanita, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kemanusiaan. Sebagai contoh dalam bidang pendidikan mereka mendorong penta-helix collaboration meliputi : sektor pribadi, pemerintah, akademisi, media massa, dan masyarakat melalui empat programnya yaitu:
1. Membangun kapasitas diri untuk guru dan dosen
2. Parenting
3. Program beasiswa agar semua orang dapat mengakses pendidikan
4. Mendukung aktivis pendidikan
Para Pimpinan (Pendiri dan CEO) PT Paragon Universa telah berhasil menjalankan 7 ciri kepemimpinan kewirausahaan yaitu: Bekerja dengan visi; cermat menangkap peluang, membangun tim, fokus melayani pelanggan, berani mengambil resiko, inovasi, dan merumuskan strategi dan eksekusi dengan baik sehingga sampai dengan saat ini menjadi pemimpin pasar dalam produk kosmetik halal di Indonesia. (Tim Penyusun, Tim Mahasiswa Pasca Sarjana MB IPB E90).***