ruang-publik

Deep Learning dan Arah Baru Kebijakan Pendidikan Nasional

Rabu, 12 Maret 2025 | 19:25 WIB
Andi Maulana (Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah)

RADARDEPOK.COM - Pendidikan yang bermutu merupakan pilar utama dalam pembangunan suatu bangsa. Dalam era globalisasi dan revolusi industri 4.0, pendekatan pembelajaran tradisional yang hanya menekankan pada hafalan dan penguasaan materi akademik secara dangkal tidak lagi memadai. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna, yaitu deep learning.

Secara yuridis, pendekatan ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menekankan pendidikan berbasis kompetensi dan pengembangan potensi peserta didik. Secara historis, perkembangan pedagogi menunjukkan bahwa pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam lebih efektif dalam mencetak sumber daya manusia yang inovatif dan adaptif. Secara filosofis, deep learning sejalan dengan teori konstruktivisme yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam pembelajaran.

Sementara itu, secara sosiologis, penerapan pendekatan ini dapat membantu menciptakan masyarakat yang berpikir kritis, kreatif, dan solutif dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Deep learning dalam pendidikan berfokus pada pemahaman konseptual yang mendalam dan pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PBL), di mana siswa didorong untuk mengeksplorasi permasalahan nyata dan mencari solusinya secara kolaboratif.

Baca Juga: Catat! Berikut Jadwal Pojok Pajak SPT Tahunan di Bogor, Depok, dan Bekasi Selama Ramadan 1446 H

Metode lain yang relevan adalah pembelajaran berbasis inkuiri (Inquiry-Based Learning), yang menekankan eksplorasi dan investigasi mendalam oleh siswa. Kedua metode ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan lebih aktif dan kritis dalam memahami suatu konsep.

Selain itu, flipped classroom, di mana siswa mempelajari materi secara mandiri sebelum kelas dan mendiskusikannya secara aktif dengan guru, juga merupakan pendekatan yang mendukung deep learning. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih luas melalui interaksi langsung dengan guru dan teman sebaya dalam sesi diskusi. Dengan kombinasi metode ini, diharapkan pembelajaran menjadi lebih interaktif, bermakna, dan relevan dengan kebutuhan dunia nyata.

Peran Guru sangat sentral dalam dalam implementasi deep learning. Mereka harus bertransformasi dari sekadar penyampai informasi menjadi fasilitator yang membimbing siswa dalam memahami konsep secara mendalam. Untuk itu, mereka perlu menerapkan pendekatan pembelajaran yang menekankan eksplorasi, analisis, dan penerapan ilmu dalam berbagai konteks. Dengan demikian, siswa dapat lebih aktif dalam menggali pengetahuan dan menghubungkan konsep-konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini, pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru menjadi krusial agar mereka dapat menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan prinsip deep learning. Program pelatihan harus mencakup metode pembelajaran berbasis proyek, inkuiri, serta penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) perlu mengadopsi kebijakan yang mendukung peningkatan kompetensi guru agar mereka siap menghadapi tantangan dalam menerapkan pembelajaran mendalam di kelas.

Pendekatan deep learning juga memiliki dampak signifikan terhadap kualitas pembelajaran siswa. Siswa yang mengalami pembelajaran mendalam cenderung memiliki daya pikir kritis yang lebih tinggi, mampu memecahkan masalah secara mandiri, serta memiliki pemahaman yang lebih holistik terhadap materi yang dipelajari.

Selain itu, mereka juga lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan sosial karena memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skills/HOTS). Tidak hanya itu, deep learning juga berkontribusi pada peningkatan motivasi belajar siswa karena mereka merasa lebih terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan melihat relevansi materi dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Meskipun memiliki banyak manfaat, implementasi deep learning dalam sistem pendidikan nasional menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah resistensi terhadap perubahan, baik dari guru maupun siswa yang terbiasa dengan metode pembelajaran konvensional.

Selain itu, keterbatasan infrastruktur pendidikan, terutama di daerah tertinggal, juga menjadi kendala dalam penerapan model pembelajaran berbasis teknologi yang sering dikaitkan dengan deep learning.

Pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi dalam mempercepat implementasi deep learning. Penggunaan platform pembelajaran digital, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan big data dapat membantu personalisasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajar masing-masing siswa. Dengan dukungan teknologi, guru dapat lebih mudah mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan memberikan intervensi yang tepat.

Baca Juga: Walikota Depok Supian Suri Salut Pengabdian 17 Tahun DKR Advokasi Kesehatan Warga

Halaman:

Tags

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB