Pemerintah melalui Kemendikdasmen yang dipimpin oleh Prof Abdul Mu’ti telah mulai mengarahkan kebijakan pendidikan nasional menuju pendekatan deep learning. Hal ini tercermin dalam berbagai program yang memberikan fleksibilitas bagi guru dan siswa untuk mengeksplorasi pembelajaran yang lebih mendalam. Selain itu, peningkatan kapasitas guru melalui program pelatihan dan sertifikasi juga menjadi bagian dari kebijakan ini.
Kita ketahui bersama bahwa perguruan tinggi di Indonesia telah menerapkan deep learning dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh, Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) telah mengadopsi pendekatan ini dalam kurikulumnya. Program-program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih banyak melakukan eksplorasi, analisis, serta refleksi dalam memahami konsep yang diajarkan.
Di tingkat sekolah, beberapa institusi telah mengimplementasikan Project-Based Learning dan flipped classroom dengan hasil yang positif. Siswa menunjukkan peningkatan dalam pemahaman konsep, kemampuan berpikir kritis, serta keterampilan kolaborasi. Model pembelajaran ini tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan kehidupan sosial.
Dengan demikian, penerapan Deep Learning di Indonesia sangat relevan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Dengan berlandaskan teori kognitif dan pedagogi modern, deep learning memungkinkan siswa untuk memahami materi secara lebih mendalam dan menghubungkannya dengan dunia nyata. Implementasi strategi seperti Project-Based Learning, Inquiry-Based Learning, dan flipped classroom dapat membantu mewujudkan pembelajaran yang lebih bermakna.
Meskipun menghadapi tantangan dalam penerapannya, dukungan dari pemerintah, tenaga pendidik, dan pemanfaatan teknologi dapat mempercepat transisi menuju model pendidikan yang lebih adaptif dan inovatif. Oleh karena itu, kebijakan pendidikan nasional harus terus mengakomodasi pendekatan deep learning demi menciptakan generasi yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan. ***
Oleh: Andi Maulana (Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah)