ruang-publik

Dari Sampah Jadi Cuan: Rumah Gizi Marunda Ciptakan Warga Berdaya dan Sehat

Senin, 10 November 2025 | 14:10 WIB
Dosen dan Mahasiswa Universitas Esa Unggul melakukan pemberdayaan masyarakat marunda melalui rumah gizi dan program literasi berbasis transformative learning (DOKUMEN NARASUMBER)

Oleh : Laras Sitoayu

Universitas Esa Unggul

RADARDEPOK.COM-Di tengah padatnya hunian vertikal Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, sekelompok dosen dan mahasiswa Universitas Esa Unggul menghadirkan angin segar lewat program Rumah Gizi Marunda. Program ini menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang menggabungkan edukasi gizi, inovasi teknologi, dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis lingkungan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang melibatkan kolaborasi lintas disiplin dari Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Fakultas Ilmu Komputer. Tujuan utama kegiatan ini meningkatkan literasi gizi, keterampilan kewirausahaan, dan kemandirian kader posyandu balita serta remaja di lingkungan rusun.

Baca Juga: Peserta Tidak Lolos Pada Batch Sebelumnya Bisa Daftar Kembali Pada Batch 2 Program Magang Nasional

Dari Sampah Jadi Cuan, Dari Lahan Sempit Jadi Kebun Sehat

Selama enam bulan pelaksanaan, tim pelaksana menjalankan sembilan program utama, mulai dari Kelas Gizi Series, Gizi Keliling, hingga Pintar Nabung Sampah. Melalui pelatihan budidaya magot dan ikan lele, warga dilatih mengubah sampah organik menjadi pakan ternak dan sumber ekonomi baru.

Tak berhenti di situ, warga juga diajak membuat kebun vertikal hidroponik di area terbatas, memanfaatkan ruang di sekitar rusun untuk menanam sayuran sehat. Program ini sekaligus memperindah lingkungan dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gizi dari bahan pangan segar.

Baca Juga: Sambut Hari Guru Nasional, SDN Mekarjaya 28 Pererat Hubungan dengan Orang Tua Siswa

Selain pelatihan praktis, tim juga memperkenalkan aplikasi “e-Rapor Sehatku”, hasil riset tim dosen yang digunakan kader untuk memantau kondisi gizi warga secara mandiri dan digital.

Kader Posyandu Jadi Penggerak Perubahan

Sebanyak 20 kader posyandu balita dan remaja dilibatkan langsung dalam program ini. Mereka menjadi tonggak utama kegiatan edukasi dan pemantauan kesehatan masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan rata-rata sebesar 20 poin, serta keterampilan nyata dalam bidang pengolahan sampah, budidaya pangan, dan literasi gizi.

Baca Juga: Tunggakan BPJS Kesehatan di Depok Capai Rp274 Miliar : Tunggu Regulasi Resmi Terkait Pemutihan Iuran

“Dulu kami bingung bagaimana membantu warga agar lebih peduli gizi. Sekarang kami bisa memberikan edukasi dan contoh langsung, bahkan menghasilkan produk bernilai jual,” tutur salah satu kader peserta program.

Kolaborasi untuk Kemandirian

Halaman:

Tags

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB