Maka momentum Iedul Fitri juga dapat menjadi ruh pemersatu bangsa.
Halal-bilhalal yang merupakan budaya dan ciri khas bangsa Indonesia dapat menjadi sarana untuk menyatukan seluruh kekuatan bangsa, perbedaan presepsi politik yang selama ini cenderung meningkat tensinya dapat didinginkan dengan saling berhalal-bilhalal.
Semangat halal-bilhalal yang tidak secara khusus diperuntukkan bagi mereka yang memiliki catatan kesalahan antar sesama memberikan kenyamanan bagi semua pihak sehingga suasana menjadi teduh, tentram dan damai karena tidak ada yang merasa paling benar dan tidak ada yang merasa paling bersalah, juga tidak mensyaratkan siapa yang harus lebih awal mengucapkannya, semua dalam posisi yang sama, tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Semoga bangsa ini menjadi bangsa yang Baldatun Thoyyibbatun Warobbun Ghofur.
Taqabbalallahu minna wa minkum, syiyamana wa shiyaamakum waja’alana minal ‘aaidzin wal fa’izin. Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1444 H.
*Penulis: Dr. H. Heri Solehudin Atmawidjaja (Pemerhati Sosial Politik Pascasarjana Uhamka Jakarta, Wakil Ketua Forum Doktor Sospol Universitas Indonesia, Wakil Ketua PDM Kota Depok).