ruang-publik

Dirgahayu Kota Depok Tercinta

Jumat, 28 April 2023 | 10:58 WIB

Oleh: Hamdi, S.Sos*)

RADARDEPOK.COM – Kota Depok tercinta kini berusia 24 tahun. Dibandingkan kota-kota lain di wilayah Jabodetabek, Kota Depok berusia paling muda.

Kota Bekasi tahun ini usianya 26 tahun, Kota Tangerang 30 tahun, Kota Jakarta 496 tahun, dan Kota Bogor berusia 541 tahun.

Usia Kota Depok yang masih belia itu membuatnya masih terus bersolek dan berbenah mempercantik diri serta penampilan agar tampil menjadi kota yang maju, sejahtera, dan berbudaya.

Memperingati hari jadi Kota Belimbing ini tidak afdhol jika tidak mengulik cikal bakal kelahirannya.

Baca Juga: Sri Utami: HUT Ke-24, Depok Jadi Contoh Bagi Daerah Lain

Sebelum Cornelis Chastelein (yang dianggap sebagai pembuka tanah di Depok) membeli tanah di Depok, nama Depok sebenarnya telah ada seperti yang diceritakan Abraham van Riebeek dalam catatan ekspedisinya sebagai Inspektur Jenderal VOC pada tahun 1703, 1704, dan 1709.

Dalam laporan ekspedisinya, van Riebeek (1730) menjelaskan bahwa kata Depok bukan berasal dari bahasa asing. Tetapi lebih mungkin bahasa Sunda atau Jawa. Dalam bahasa Sunda Depok berarti duduk. Salah satu rute yang dilalui van Riebeek tertera nama Depok sebagai daerah yang dilewati sungai Ciliwung.

Jelas, bahwa kata Depok bukan berasal dari bahasa asing. Tetapi lebih mungkin bahasa Sunda atau Jawa. Dalam bahasa Sunda, Depok berarti duduk. Kata bendanya adalah padepokan, yang berarti tempat duduk.

Baca Juga: HUT ke-24 Kota Depok : Keberagaman Adalah Kekuatan

Dalam bahasa sehari-hari padepokan bisa diartikan tempat tinggal atau kampung halaman. Padepokan bisa juga berarti sebagai tempat pendidikan, seperti pesantren. Alasannya, karena pada zaman dahulu kebiasaan seorang guru ketika memberikan pelajaran kepada murid-muridnya duduk bersila.

Ada indikasi yang pertama kali dinamakan padepokan hanya tempat belajar. Lama-kelamaan seluruh lokasi di sekitarnya dinamakan padepokan, dan akhirnya menjadi Depok.

Depok bermula dari sebuah kecamatan yang berada di lingkungan Kewedaanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor, yang meliputi 21 desa. Lalu, pada tahun 1976 melalui proyek perumahan nasional (perumnas) dibangun Perumnas Depok I dan Perumnas Depoks II.

Pembangunan perumnas tersebut memicu perkembangan Depok yang lebih pesat. Seiring bertambah banyaknya jumlah peduduk kota Depok, bermunculanlah berbagai macam perumahan yang tersebar di wilayah bagian timur, barat, utara, dan selatan kota belimbing ini.

Pada tanggal 18 Maret 1982 Kota Administratif (Kotif) Depok diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud, yang terdiri dari 3 (tiga kecamatan) dan 17 (tujuh belas) desa. Tiga kecamatan itu adalah Pancoran Mas (meliputi 6 desa), Beji (5 desa), dan Sukmajaya (6 desa).

Halaman:

Tags

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB