Senin, 22 Desember 2025

WNI Diminta Tinggalkan Wilayah Konflik : Israel Serang Darat, Hamas Ancam Bunuh Sandera

- Rabu, 11 Oktober 2023 | 06:00 WIB
Penduduk Palestina di jalanan Gaza yang rusak setelah Israel melancarkan serangan udara balasan pada Sabtu (7/10/2023). MER-C kirim tim medis untuk Palestina.  (Majdi Fathi/nbcnews.com)
Penduduk Palestina di jalanan Gaza yang rusak setelah Israel melancarkan serangan udara balasan pada Sabtu (7/10/2023). MER-C kirim tim medis untuk Palestina. (Majdi Fathi/nbcnews.com)

Mantan Kepala Badan Intelijen Israel Mossad wilayah Asia Tenggara, Emanuel Shahaf. Tanpa ragu Emanuel mengakui jika serangan Hamas ke wilayah perbatasan Israel – Palestina merupakan kegagalan intelijen sistematis.

“Kegagalan intelijen ini mengakibatkan Israel tidak dapat mencegah serangan Hamas tepat waktu,” ucap Emanuel Shahaf kepada Radar Depok.

Baca Juga: Survei Poltracking: Pemilih Gerindra dan PAN Solid Usung Erick Thohir sebagai Cawapres Terkuat

Selain kegagalan intelijen, konflik internal Negara Israel juga memperburuk pertahanan mereka. Sebelumnya angkatan bersenjata Israel sempat melakukan aksi demonstrasi menentang kudeta yudisial yang dilakukan Pemerintahan Benjamin Netanyahu.

“Kudeta yudisial ini menurunkan moril personel militer Israel, dan ini menjadi salah satu penyebab Hamas dengan mudah menyerang Israel. Ditambah lagi Pemerintahan Benjamin Netanyahu hanya memfokuskan pasukan di wilayah tepi barat dan mengabaikan wilayah perbatasan,” terang Emanuel.

Walau termasuk dalam kegagalan intelijen, Emanuel menepis jika Mossad yang bertanggungjawab atas kegagalan ini.

Baca Juga: Dosen UI Terima Penghargaan Internasional Berkat Dedikasinya, Evan: ini jadi Motivasi Saya

Dia mengatakan jika wilayah perbatasan Israel – Palestina merupakan tanggungjawab dari organisasi intelijen Shabak dan Angkatan Darat Israel. “Wilayah perbatasan merupakan tanggungjawab Shabak dan Angkatan Darat Israel,” beber dia.

Emanuel juga secara tegas mengakui jika serangan yang terjadi ini merupakan kesalahan mereka yang sudah mengabaikan isu Palestina selama beberapa dekade belakangan.

“Anda dapat melihat bahwa Israel kini menanggung akibatnya, karena mengabaikan isu Palestina selama beberapa dekade,” imbuh Emanuel.

Baca Juga: Membanggakan! Tim Falcon Denpandutaikam Brigif Para Raider 18 Trisula Tampil Sebagai Jawara dan Pecahkan Rekor

Berdasarkan data yang diberikan Emanuel Shahaf ke Radar Depok, hingga saat ini ada 900 orang meninggal di Israel, dan lebih dari 2.300 orang terluka.

“Mayoritas korban meninggal adalah sipil, dan mereka dieksekusi ditempat tanpa perlawanan,” aku dia.

Selain itu, warga negara asing juga turut menjadi korban dalam serangan Hamas beberapa waktu lalu.  Untungnya, tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam serangan itu.

Baca Juga: Muncul Aspirasi Duet Ganjar-Erick, Pengamat: Erick Punya Banyak Keunggulan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X